1 Kapal Bagan di Nisel Tenggelam, 1 Lagi Hilang Kontak

HEADLINE, Peristiwa915 Dilihat

Nias Selatan, LiniPost –  Diduga akibat cuaca buruk, menyebabkan 1 Kapal Bagan tenggelam sekitar 9 mil arah tanda Leke, dan 1 lagi hilang kontak. Hal ini disampaikan Kabid Nelayan Kecil dan Pembudidayaan Ikan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nias Selatan, Rajin Haria kepada wartawan saat turut memantau pencarian di Pelabuhan Lama Teluk Dalam Nias Selatan, Senin (22/06/22) malam.

Dia mengatakan bahwa sekitar pukul 7.00 WIB pagi tadi, pihaknya mendapatkan informasi bahwa Kapal Bagan KM. Harapanku dengan 9 orang kru tenggelam, diduga karena kondisi baterai Kapal saat itu pecah, menyebabkan kapal terkatung – katung di tengah laut. Selang beberapa saat kemudian, air laut mulai masuk di kapal tersebut. “Kru kapal bagan berusaha menguras air laut yang masuk di dalam kapal, namun tidak berhasil akibatnya kapal tenggelam,” ujarnya.

Lalu, kru kapal kemudian berusaha menyelamatkan diri dengan menggunakan fiber. “Dan sampai pukul 11.00 WIB hari ini (22/6/2020), Tim telah mencoba melakukan pencarian, namun karena kondisi gelombang yang tinggi, Tim belum berhasil menemukan kru kapal itu,” sebutnya.

Sementara KM. Camar Laut II pada waktu bersamaan yang tidak jauh dari lokasi tenggelamnya kapal Harapanku juga dalam keadaan kehabisan minyak akibatnya terkatung-katung di tengah laut, bahkan karena kondisi badai yang sangat tinggi, jangkar kapal tersebut di potong.

Dia menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Nias Selatan telah melakukan pencarian sejak pukul 7.00 WIB hingga tadi sore dengan menumpang kapal KM Entino Baru II, namun karena cuaca buruk, pencarian tidak dapat diteruskan.

“Di antara kru kapal yang tenggelam itu, tadinya sudah melakukan komunikasi melalui seluler bahwa mereka masih terkatung-katung di tengah laut. Kita berharap supaya ada kapal yang mampu melakukan pencarian korban kapal tenggelam itu, jangan hanya 1 atau 2 kapal saja yang melakukan pencarian, kalau boleh lebih banyak,” pintanya.

Pihaknya juga telah berupaya melakukan pencarian terhadap para nelayan yang hilang kontak dengan mengerahkan beberapa unit kapal, namun belum membuahkan hasil.

Sebelum kejadian, ada empat unit kapal Bagan yang beroperasi, masing – masing milik Ama Sopan, Jesika, dan kapal KM Camar Laut II dan Km Harapanku sekitar 9 mil arah tanda kele, namun karena cuaca badai dengan gelombang tinggi mengakibatkan salah satu Kapal yakni KM Harapanku tenggelam.

Saat kapal Bagan tersebut tenggelam, kapal lain mencoba memberikan pertolongan, namun tidak berhasil karena kondisi badai. “Saat mau melakukan upaya pertolongan, salah satu kapal yang mau menolong mengalami patah sayap sehingga mereka hanya bisa menyelamatkan diri sendiri,” ungkapnya.

Saat ini, sambung dia, Tim sedang melakukan pencarian dengan menggunakan kapal Perintis ke arah Kecamatan Lahusa.

Sementara, nama-nama kru dan nakhoda kapal masih belum dapat diperoleh. (Sabar Duha)