108 Siswa-Siswi SMAN 1 Telukdalam Ikuti Ujian Sekolah

HEADLINE, Nasional976 Dilihat

Nias Selatan, LiniPost – Sebanyak 108 siswa-siswi SMA Negeri 1, Telukdalam, Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Utara, mengikuti Ujian Sekolah (US) yang dimulai pada Senin (3/4/2023).

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Telukdalam Nursari Manullang kepada LiniPost.com saat dikonfirmasi di Ruang Kerjanya, Jalan Pendidikan, Nomor 13, Kelurahan Pasar Telukdalam, mengatakan, pihaknya sedang melaksanakan Ujian Sekolah kepada para siswa kelas XII.

“Untuk hari ini siswa-siswi SMA Negeri 1 Telukdalam Kelas XII melaksanakan Ujian Sekolah, ini merupakan ujian akhir bagi anak-anak mengakhiri seluruh kegiatan mereka dari kelas X-XII. Inilah perjuangan akhir dan hasil dari Ujian Sekolah inilah nanti yang menjadi nilai dalam ijazah mereka,” ujar Nursari.

Ia menjelaskan, pihaknya sudah menggelar pembukaan pelaksanaan ujian tersebut dan berharap pada anak-anak supaya sungguh-sungguh menjawab soal.

Karena menurutnya, banyak anak yang mengganggap bahwa nilai itu dibuat oleh guru. “Padahal nilai itu adalah mereka yang menentukan seberapa banyak yang bisa mereka jawab, seberapa benar ujian yang mereka jawab itulah penentunya,” sebutnya.

Ia menuturkan, ujian dilaksanakan selama 6 hari meski harinya berselang. “Hari Senin sampai Kamis mereka ujian, Jumat Paskah dan Sabtu fakultatif, maka kita sambung lagi hari Senin dan Selasa. Enam hari ujiannya tapi berselang dari libur Paskah,” ungkapnya.

Sedangkan mata pelajaran yang diuji yakni, seluruh mata pelajaran karena tidak ada lagi Ujian Nasional (UN) atau Ujian Sekolah Berstandar Nasional.

“Seluruh mata pelajaran, yakni Bahasa Indonesia, Agama, Bahasa Inggris, Kimia bagian IPA, Biologi, Matematika, Fisika, Sosiologi, Geografis, Sejarah, Seni Budaya, Penjas atau PJOK dan mata pelajaran Mulok, semua harus diuji. Karena semua mata pelajaran itu adalah menunjang kelulusan mereka, berbeda dengan USBN dan UN karena Ujian Nasional dulu bagian IPA masih hanya Kimia, Biologi, Fisika, Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Tapi, untuk Ujian Sekolah di K 2023 atau Kurikulum 2023, semua Mapel wajib diikuti, juga mata pelajaran praktek,” papar dia.

“Meskipun tidak semua mata pelajaran ada prakteknya, yang ada prakteknya adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Fisika, Kimia dan Mulok. Agama juga ada prakteknya contohnya, mereka berkhotbah sesuai agama dan kepercayaan mereka masing-masing,” sambung dia.

Di samping itu, ia menyebut jumlah siswa/i yang ikut Ujian Sekolah tahun ini ada 108 orang, satu kelas IPS dengan jumlah 36 orang dan dua kelas IPA dengan jumlah 72 orang.  “Untuk tahun ini memang hanya tiga kelas siswa-siswi kelas XII,” imbuhnya.

Ia mengungkapkan,  di Kepulauan Nias belum ada jurusan Bahasa, biasanya untuk tingkat SMA itu ada tiga jurusan, yakni ada IPA, IPS dan jurusan Bahasa.

“Jurusan Bahasa belum ada karena syaratnya tidak bisa kita penuhi, sebab kalau ada jurusan Bahasa harus ada lima keahlian bahasa asing di daerah itu sediri dan ada gurunya, maka bisa dibuka jurusan itu. Jadi, untuk Kepulauan Nias masih hanya jurusan IPA dan IPS, jurusan Bahasa masih belum ada,” paparnya.

Terkait penentuan kelulusan, ia menjelaskan, sesuai Undang-Undang pihak sekolah yang memberikan wewenang. “Syarat kelulusannya, adalah perilaku siswa-siswi minimal baik, artinya tidak buruk perilakunya, kedua mengikuti seluruh mata pelajaran yang ada di kelas XII dan sidang dewan guru. Artinya, kehadiran siswa juga menentukan, kalau kehadirannya banyak absennya, contohnya tidak mencukupi 75 persen dalam satu tahun, itu tentunya tidak diperkenankan ujian,” tandasnya.

Kemudian, dalam pelaksanaan Ujian Sekolah tahun ini, pihaknya lebih memilih secara manual supaya pelaksanaanya lebih sukses, juga mengingat jaringan di Kepulauan Nias khususnya di Kabupaten Nias Selatan sering bermasalah.

Selain itu, kata dia, untuk pengawasan pelaksanaan ujian, memang sebaiknya dilakukan dengan silang. “Tetapi mengingat tempat guru-guru kita, contohnya kalau kita buat ke Kecamatan Toma, apalagi seperti tadi hujan deras dan karena kondisi lain, jadi kita memilih guru kita saja untuk mengawas,” tutup Kasek. (Aman)