Tanah Karo, LiniPost – Setelah dipasang selama satu bulan, akhirnya kamera jebakan (camera trap) yang dipasang di kawasan hutan Gunung Sibayak dilepas, Kamis (12/11/2020).
Proses pengambilan kamera ini, dilakukan oleh tim dari Wildlife Conservation Society (WCS) Medan, didampingi oleh pihak dari Balai Besar Kelestarian Sumber Daya Alam (BBKSDA) Wilayah I Sumatera Utara, dan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan.
Berdasarkan informasi sebelumnya, camera trap ini dipasang untuk memastikan apakah di hutan yang masuk ke dalam kawasan Tahura itu benar menjadi perlintasan harimau Sumatera. Pasalnya, sebelumnya pihak dari Tahura dan BBKSDA mendapatkan laporan adanya pergerakan harimau dari beberapa orang yang sempat melihat hewan dengan nama latin panthera tigris sumatrae ini.
Berdasarkan informasi dari Kepala Seksi Konservasi BBKSDA Wilayah I Sidikalang Tuahman Tarigan, menyebut, memang untuk jadwal penempatan kamera tersebut dilakukan selama satu bulan. Pasalnya, berdasarkan laporan yang mereka terima dari beberapa kali pergerakan harimau tersebut tercatat dalam rentan waktu satu bulan.
“Karena memang informasi yang kita dapat, antara satu laporan dengan lainnya itu berjarak satu bulan. Makanya, bulan kemarin kita pasang, dan baru hari ini kita ambil kameranya agar maksimal,” ucapnya.
Ia menjelaskan, langkah selanjutnya pihaknya yakni, akan mengirimkan data yang telah terekam dari kamera tersebut ke balai besar di Medan. Dirinya menambahkan, nantinya seperti apa proses pendeteksian dan bagaimana hasilnya akan diserahkan secara utuh dan sudah merupakan ranah dari balai besar.
“Ini nanti, akan kita serahkan kepada tim yang ada di Balai Besar untuk proses pendeteksiannya. Dan nanti bagaimana hasilnya akan dilaporkan langsung oleh balai besar,” katanya.
Ia menjelaskan, biasanya untuk pendeteksian data yang terekam berupa foto ini tidak terlalu lama.
Sementara, Kepala UPT Tahura Bukit Barisan Ir Ramlan Barus mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses selanjutnya kepada pihak BBKSDA. “Untuk jalur pendakian ke Gunung Sibayak juga masih ditutup untuk sementara waktu sambil menunggu kepastian dari pihak BBKSDA,” ujarnya. (Teguh Andika)