Bupati Karo Bersama Forkopimda Resmikan Kuta Pago

Daerah971 Dilihat

Tanah Karo, LiniPost – Bupati Karo Terkelin Brahmana, bersama Ketua DPRD Karo Iriani Br Tarigan, Kapolres Tanah Karo AKBP Yustinus Setyo Indriono, Dandim 0205 /TK Letkol Inf Taufik Rizal Batu Bara, Kasipidum Karo Firman Siregar, berkunjung ke Sesa Simolap dalam rangka Pencanangan ketahanan pangan dan posko pencegahan Covid-19 “Kuta Pagoh” Jumat (19/6/2020) di Tiga Binanga Kabupaten Karo.

Hadir juga saat itu, Kabid Logistik BPBD Natanael perangin Angin, dan sejumlah OPD Kabupaten Karo. Rombongan Bupati disambut oleh Camat Tiga Binanga Membela Tarigan didampingi Forkopincam dan masyarakat, dilanjutkan Pengguntingan pita oleh Kapolres Tanah Karo AKBP Yustinus Setyo Indriono bersama Dandim 0205 /TK Letkol Inf Taufik, tanda rumah isolasi ODP “Kuta Pagoh”  resmi difungsikan.

Camat Tiga Binanga dalam sambutannya mengatakan, pencanangan ketahanan pangan dan keberadaan Posko “Pagoh” saat ini dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.

“Sifatnya ini bukan semata mata untuk pencegahan Covid-19, namun kami berharap setelah berakhir masa  pandemi Covid-19 ini pun, Posko Kuta Pagoh dapat terus kita kembangkan sebagai desa yang mampu dan kuat dalam ketahanan pangan sehingga terwujud Desa Simolap sebagai desa swasembada pangan,” pungkasnya.

Sementara, Ketua DPRD Karo Iriani Br Tarigan, sangat mengapreisasi desa Simolap sudah mulai terbuka dan mampu dalam mengikuti Protokol Kesehatan, dibuktikan dengan kesungguhan desa yang mampu menyiapkan Posko Pagoh ( kuat-Red) dalam memutus mata rantai Covid-19.

Menurut Iriani, desa lain akan terus bermunculan sebagai ” Kuta Pagoh” yang lain, seperti  kuta paguh di Kandibata yang kemarin baru diapresiasi oleh Kapoldasu, tentu  menginpirasi ke depan bagi desa desa lain. “Wajar kita berikan dukungan dan reward bagi Desa Simolap,” katanya.

Kapolres Tanah Karo, menyebutkan, Desa Simolap ini pantas diberi, sebutan kuta pagoh, karena masyarakatnya termasuk disiplin, meskipun ada himbauan stay at home (berada dirumah) tetapi warga ke ladang.

“Ini cara ampuh menjauh dari physical distancing.Tujuan ini sangat baik, selain mendongkrak ekonomi keluarga dalam ketahanan pangan, juga menjaga imunitas dan kesehatan, agar Covid-19 tidak gampang menyerang tubuh,” tukasnya.

Dandim 0205/Tanah Karo juga ikut memberikan motivasi bahwa tindakan yang dilakukan warga Simolap dalam membangun ketahanan pangan, sudah sangat tepat, hal ini dapat dilihat dalam praktek di lapangan dimana masyarakat sudah memenuhi kategori ketahanan pangan. “Arti ketahanan pangan, sangat sederhana, yakni “tidak lapar” lagi, jadi saya menilai warga susah tidak lapar lagi ini yang perlu kita apreisasi,” sebut Taufik.

Bupati Karo mengatakan, yang dilakukan warga Desa Simolap itu, merupakan cermin dan wujud kekompakan dalam menghadapi Covid-19.  “Budaya gotong royong dan kearifan lokal terus ditonjolkan dalam dinamika kehidupan, sehingga apa yang disepakati bersama akan tercapai, hal ini patut kita puji dan apreisasi karena Desa Simolap, masih melestarikan kriteria di atas,” tuturnya.

Menurut dia, munculnya Kuta Pagoh, seperti Desa Kandibata dan Desa Simolap ini menjadi pilot project bagi desa lain, walaupun mungkin masih banyak desa lain sudah mengadopsi  Kuta Pagoh, namun tidak dimonitor semuanya.

Ia berpesan dan mengajak masyarakat, supaya ke depan tetap menjadi bagian masyarakat yang berbudaya  sebagaimana kehidupan suku Karo.

“Seandainya  ada warga di desa yang positif Covid-19, diminta hilangkan sifat   stigma, mengintimidasi, persekusi dan mengusir dari desa, hal ini tidak baik dan wajar dalam  peradaban kehidupan berbangsa dan bernegara,” tandasnya

Pada akhir acara, Bupati dan rombongan memberikan bantuan secara simbolis kepada masyarakat berupa beras, masker dan dilanjutkan penguatan ketahanan pangan dengan penanaman jagung diatas lahan seluas 5.000 meter persegi. (Teguh Andika)