Bupati Karo Desak Pembangunan Laboratorium PCR di RSUD Kabanjahe

Kesehatan294 Dilihat

Tanah Karo, LiniPost – Meningkatnya secara drastis angka masyarakat yang terkonfirmasi terpapar Covid 19, membuat Bupati Karo, Terkelin Brahmana, mendesak direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe, untuk segera melakukan pembangunan laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) di rumah sakit.

“Pembangunan labotorium PCR tidak bisa ditawar-tawar lagi, hal ini sangat mendesak sebab RSUD Kabanjahe salah satu rumah sakit yang ditetapkan pemerintah pusat sebagai rumah sakit Rujukan. Disamping itu, penyebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Karo terus meningkat secara grafik dasar ini jangan ditunda pembangunannya,” tegas Terkelin Brahmana, didampingi Kabag umum dan perlengkapan, Hotman Brahmana, Tokoh agama Sekum mamre pusat Thomas Joverson Ginting disela sela tinjau lahan lokasi, di RSUD Kabanjahe, Jumat (2/10/2020).

Menurut Terkelin, dengan adanya labotorium ini dapat mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri, atau virus. Dalam hal ini dapat mendeteksi virus Covid 19. Dan hal ini sangat membantu masyarakat bagi yang ingin melakukan Tes Swab. Sebab selama ini, untuk hasil pemeriksaan hampir 2 minggu baru keluar dan itupun hanya dapat dilaksanakan di Kota Medan. Mengingat lamanya dan banyaknya menunggu antrian dari berbagi Kabupaten se-Sumatera Utara.

“Dampak inilah masyarakat kebanyakan akhirnya lelah dan bosan menunggu hasilnya, sehingga timbul rasa tidak mau pada saat membutuhkan chek kesehatan Covid-19 saat mengalami gejala demam dan batuk, masyarakat masa bodoh dan tidak mau tahu,” ungkapnya.

“Terkait lokasi lahan RSUD Kabanjahe yang akan dibangun dalam waktu dekat Pemkab Karo ada pertemuan dengan pihak GBKP, dan akan meminta restu dan ijin selaku pemilik lahan di RSUD mendapat persetujuan,mengingat tujuan demi kemanusiaan,” tambahnya.

Dikesempatan itu, Sekretaris Umum Mamre Pusat Thomas Joverson Ginting mendukung penuh pembangunan laboratorium PCR yang digulirkan Bupati Karo.

“Momen ini patut segala pihak mendorong agar cepat segera dibangun,” ucap Thomas.

Sementara Dirut RSUD Kabanjahe dr Arjuna Wijaya SpP didampingi kabag TU RSUD Agnes br Tarigan mengatakan, apa yang digulirkan oleh pimpinan, pasti akan segera dibangun, dan rencananya pada bulan Nopember 2020 pembangunan sudah dimulai.

“Kita pastikan bulan Desember 2020 labotorium PCR sudah rampung dikerjakan dan dapat lansgung dioperasikan,” kata Arjuna.

Menurutnya lagi, pembangunan laboratorium yang dilakukan pihaknya nanti tidak secara permanen namun secara temporer (sewaktu waktu bisa bongkar pasang), untuk dana pembangunan dan pembelian alat PCR bersumber dari P-APBD 2020.

“Sedangkan lahan temporer laboratorium PCR dibangun diatas luas 6×10,5 meter, untuk kemampuan alat PCR mengeluarkan hasil tes swab tidak perlu berlama lama lagi, cukup menuggu 3-4 jam, hasil dapat dilihat positif dan negatif,” terangnya.

Arjuna menambahkan, alat tes swab yang akan dioperasikan nantinya mampu bekerja satu hari menangani pemeriksaan bagi masyrakat yang ingin tes swab sebanyak 96 orang. (Teguh Andika)