Diduga Akibat Lambatnya Penanganan Jalan Longsor di Hiliana’a Gomo Nisel Harga Beras Melambung

HEADLINE, Nasional706 Dilihat

Nias Selatan, LiniPost – Diduga akibat lambatnya penanganan jalan yang putus total akibat longsor yang terjadi di Dusun 1, Desa Hiliana’a Gomo, Kecamatan Gomo Kabupaten Nias Selatan (Kab Nisel) Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 15 Oktober 2023 lalu, mengakibatkan harga kebutuhan pokok di 12 Desa mengalami kenaikan.

Hal ini disampaikan Restifal Telaumbanua, S.Pdk yang juga salah seorang tokoh Pemuda Hiliana’a Gomo kepada LiniPost.com saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Selasa (24/10/2023).

Ia membeberkan, akibat putusnya akses jalan tersebut sangat berdampak pada perekonomian masyarakat. “Ada kenaikan harga bahan pokok, di mana mulai dari Desa Hiliana’a menuju Desa Kecamatan Boronadu dari sebelumnya harga beras hanya Rp.30 ribu per takaran dan saat ini naik menjadi Rp.40 ribu per takaran,” ungkapnya.

Tak hanya itu, para siswa-siswi yang hendak ke sekolah juga sangat terganggu lantaran harus melewati sungai.

Ia mengatakan, setidaknya ada 12 Desa yang terisolir akibat putusnya jalan tersebut hingga berimbas pada kenaikan harga kebutuhan pokok.

Restifal menuturkan, perisitiwa longsor tersebut mulai tahun 2021 lalu, dan pernah disampaikan kepada Kades untuk segera ditangani guna mencegah longsor total.

Jalan penghubung Kecamatan Boronadu dengan Kecamatan Gomo yang putus total itu, kata dia, sekitar 100 meter, bahkan tiang dan travo listrik juga ikut hanyut dibawa banjir.

Ia menjelaskan, pada saat kejadian, ia mencari jalan alternatif agar kendaraan bisa lewat. “Saya langsung turun lapangan, puji Tuhan bisa dilalui kendaraan roda dua,” imbuhnya.

“Pada hari Seninnya, (17/10/2023), Wakil Bupati Nisel turun dan menyampaikan bahwa longsor itu segera ditangani, hanya butuh proses menghitung simulasinya, berapa biaya yang dibutuhkan, dan bagaimana cara penanganannya, karena tidak segampang membalikkan telapak tangan, itu pesan Wabup yang didampingi Kepala BPBD, Kadis PUPR Nisel, Sekdin PUPR dan jajarannya,” katanya.

Saat itu, masyarakat menyambut baik apa yang disampaikan Wabup, walaupun apa yang disampaikan itu belum juga tiba di lokasi. “Dan itu wajib kami menunggu untuk menangani jalan tersebut,” ujarnya.

Ia sangat mengapresiasi langkah yang diambil oleh sejumlah Tokoh Pemuda Boronadu dan para siswa-siswi SMK Negeri 1 Boronadu, SMA Negeri 2 Gomo dan beberapa masyarakat Hiliana’a Gomo lantaran turut mengambil bagian untuk bergotong royong mengalihkan arus sungai hingga bisa dilewati kendaraan roda dua, meski kemudian kembali dihantam oleh banjir besar yang terjadi pada hari berikutnya.

Jika pemerintah tidak segera menangani jalan tersebut, maka harga kebutuhan pokok akan semakin melambung, dan rumah warga di sekitar jalan yang putus itu juga terancam longsor jika hujan terus menerus mengguyur wilayah tersebut. Di samping itu, dapat mengancam keselamatan jiwa warga yang melintasi sungai tersebut.

Ia juga merasa kecewa terhadap pihak pemerintah daerah lantaran lambat menangani jalan yang putus itu.

Masyarakat berharap supaya pemerintah daerah segera menangani jalan itu, terutama melakukan normalisasi sungai, membangun TPT dan bronjong. (RisGow)