SBB, LiniPost – Pembangunan fasilitas Pariwisata “Lahate Beach ” desa Luhu, kecamatan Huamual Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) jalan ditempat alias mandeg. Pembangunan yang dibiayai menggunakan anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) tahun anggaran 2019 sebesar 91 juta rupiah, yang dikerjakan oleh Forum Pemuda Sadar Wisata Hatu Mulia (FPSW-HM) sampai kini belum juga selesai.
Diduga, mandegnya pembangunan fasilitas wisata tersebut akibat tidak adanya transparansi sisa anggaran pengadaan beberapa item pekerjaan yang dibelanjakan Pemerintah Desa Luhu. Dugaan ini disampaikan salah satu pengurus FPSW-HM kepada LiniPost via selulernya Kamis, (27/8/2020).
“Anggaran yang dicairkan kepada FPSW-HM saat itu sebesar Rp. 49.850.000s_, sisanya sekitar Rp. 41.150.000_, dibelanjakan Pemdes Luhu,” terang sumber yang tidak bersedia namanya dipublis.
Menurut sumber, dari total 41,1 juta tersebut, terdapat sisa anggara ditangan Pemdes Luhu. “sesuai rincian yang ada pada kami, barang yang dibelanjakan Pemdes sekitar 26-30 jutaan, diperkirakan masih tersisa sekitar 10 jutaan lagi. Sisa anggaran tersebut yang ingin kami ketahui keberadaannya,” terangnya.
Dirinya juga mempertanyakan anggaran 4 buah Gazebo dan 3 unit Kursi santai yang sampai saat ini belum diberikan Bendaharanya. ” Sama halnya dengan anggaran 4 unit Gazebo dan 3 unit Kursi santai yang total anggarannya sesuai RAB sebesar 13 juta rupiah, sampai detik inipun belum dibelanjakan Bendahara FPSW-HM. Entah apa alasannya ” tanya sumber.
Sementara itu, Sekretaris Desa Luhu Amir Hatala yang dihubungi mengatakan, pihak desa telah membelanjakan dan menyerahkan semua item kebutuhan FPSW-HM. ” Sesuai RAB, semua item kebutuhan mereka telah diserahkan desa kepada pengurus FPSW-HM yang diterima lansung oleh bendaharanya,” kata Amir.
Terpisah, bendahara FPSW-HM Saifullah Payapo membenarkan Apa yang dikatakan Sekdes Luhu itu. Menurutnya, semua kebutuhan pembangunan fasilitas wisata Lahate Beach yang dibelanjakan Pemdes Luhu telah diterima pihaknya. Soal mandegnya pekerjaan dikarenakan Covid-19, dimana saat itu semua pengurus dilibatkan sebagai tim relawan Covid-19. Dirinya memastikan, proses penyelesaian pekerjaan tetap dilakukan.
Sedangkan ketua FPSW-HM desa Luhu, Asrul Sani Kasturian yang dikonfirmasi via Selulernya membenarakan apa yang disampaikan sumber terkait dugaan adanya sisa anggaran pembelanjaan pada penerintah desa Luhu dan bendahara FPSW-HM. “Saya juga mempertanyakan sisa anggaran tersebut. Terutama, anggaran pengadaan 4 unit Gazebo dan 3 unit Kursi santai. Sebab sampai saat ini pekerjaan 2 item tersebut belum selesai dikerjakan, hal ini dikarenakan anggarannya tidak ada,” cetus Kasturian.
Selain itu, partisipasi seluruh pengurus FPSW-HM dalam menyelesaikan pekerjaan tidak ada sama sekali. “Dua kali saya adakan rapat dengan pengurus dan dua kali pula mereka sendiri yang menegaskan untuk selesaikan pekerjaan, tapi kenyataan dilapangan saya sendiri yang aktif. Ini yang sungguh saya sesalkan,” Sesalnya.
Untuk itu, dirinya berharap kepada pemerintah desa Luhu agar segera memanggil pengurus FPSW-HM guna mempertanggunjawabkan pekerjaan yang sampai saat ini belum juga selesai. Sebab, ini menyangkut keuangan negara “, Pinta Kasturian. ( Jabar.P)