Gempa Bumi Tektonik Guncang Kepulauan Mentawai

HEADLINE, Nasional3806 Dilihat

Nias Selatan, LiniPost – Gempa bumi tektonik M7.3 yang terjadi pada Selasa, 25 April 2023, pukul 03.00.57 WIB, di Wilayah Pantai Barat, Sumatera berpotensi tsunami.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Dr. Daryono, S.Si., M.Si, dalam keterangannya pada Selasa (25/4/2023) mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6.9.

“Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,94° LS ; 98,38° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 177 Km barat laut Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada kedalaman 23 Km,” ujar Daryono.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kata dia, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia. “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” paparnya.

Ia menjelaskan, gempa bumi ini juga berdampak dan dirasakan di daerah Siberut, Mentawai dengan skala intensitas VI MMI (getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan).

Di daerah Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam dan Padang dengan skala intensitas V MMI (getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti).

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini berpotensi tsunami. Daerah yang berpotensi terdampak tsunami dengan status waspada di daerah Nias Selatan, Pulau Tanah Bala Sumatera Utara. Berdasarkan hasil pengamatan tinggi muka laut, tercatat ketinggian tsunami di lokasi TG Tanah Bala pada pukul 03:17 WIB dengan ketinggian tsunami 11 cm,” pungkasnya.

Hingga pukul 04.35 WIB, sambung dia, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 8 (delapan) aktivitas gempa bumi susulan (_aftershock_) dengan magnitudo terbesar M4,6.

“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” pesan dia.

BMKG akan terus melakukan monitoring muka air laut. Ia juga mengingatkan masyarakat yang berada di wilayah potensi tsunami agar tetap tenang dan menjauhi pantai hingga BMKG menyampaikan peringatan dini tsunami berakhir.

“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg,” tutup dia. (Aman)