SBB, LiniPost – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabubaten Seram Bagian Barat (SBB) bersama Forkopimda SBB, melakukan lounching pembagian Sembilan Bahan Pokok (Sembako) tahap kedua kepada 13.413 kepala keluarga (KK) terdampak Covid-19.
Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Ketua GTPP SBB juga sebagai Bupati SBB M.Yasin Payapo, kepada 8 Penjabat Kepala Desa, didampingi Wakil Ketua DPRD SBB, Kapolres, Perwira Penghubung (Pabung) Kodim Persiapan SBB, Kepala Kejaksaan Negeri Piru, Ketua Pengadilan Negeri Dataran Hunipopu, serta OPD Lingkup Pemkab SBB, bertempat di Lantai 2 Kantor Bupati SBB, Senin, (18/05/2020).
Ketua GTPP SBB, kepada wartawan usai louncing mengatakan, bantuan tahap 2 itu diperuntukan bagi keluarga tidak mampu di Kabupaten SBB .
“Pembagian sembako kepada 13.413 KK pada hari ini merupakan tahap kedua, yang mana, pembagian Sembako ini diperuntukan bagi keluarga tidak mampu. Karena, tahap pertama sudah selesai sekitar sebulan lalu. Jadi, pada tahap satu, telah dibagikan sekitar 4000 paket,” Kata Payapo.
Ia menjelaskan, proses pembagian Sembako kepada 13.413 KK miskin di SBB, dilakukan mulai besok. ” Mulai besok bantuan Sembako ini akan dibagikan kepada masyarakat SBB. Tidak menutup kemungkinan, jumlah KK penerima bantuan bisa bertambah sampai 5000-an, sebab ada desa-desa yang baru memasukan datanya,” ujarnya.
Dia menuturkan, di kabupaten SBB terdapat sekitar 21.000 KK miskin baru dari dampak Covid-19. “Keluarga miskin di SBB ada yang telah terakomodir sebelumnya dalam program bantuan Penerima Keluarga Harapan (PKH), dan bantuan non tunai. Sedang diusulkan sekitar 4800 KK lagi agar mendapat fasilitasi dari Kementrian Sosial. Dananya sudah ada di Pemkab SBB, tinggal nunggu waktu pembagian,” ungkapnya.
Keluarga miskin baru akibat Covid-19, kata dia, sebanyak 21.000 KK lebih, dan sekitar 12.000 KK diakomodir pada Bantuan Lansung Tunai (BLT) bersumber dari Dana Desa (DD). “Sisanya sebanyak 8000 KK lebih ditambah dengan data awal dari pusat sekitar 4000 lebih, akan diselesaikan mulai besok,” pungkasnya.
Ditanya terkait besaran dan jenis bantuan yang akan diterima masyarakat, ia menjawab, bantuan yang akan dibagikan mulai besok berupa sembilan bahan pokok yang nilainya setara dengan Rp. 200.000.
Terkait dengan data penerima, ia menjelaskan bahwa data yang diterima berasal dari Desa/Dusun.
“Validasi data dilakukan oleh Desa/Dusun dan harus benar. Validasi data disertai dengan pernyataan Kepala Desa dan Camat tentang kebenaran data tersebut. Apabila dikemudian hari terbukti data yang dimasukan tidak benar, maka mereka bersedia dihukum sesuai peraturan Perundang-undangan yang berlaku,” tegasnya.
Ia juga telah memerintahkan para Kepala Desa untuk mempercepat proses pembagian BLT melalui DD kepada warga penerima manfaat. “Untuk BLT-DD, sesegera mungkin diselesaikan rancangan dan validasi keakuratan dan kebenaran data KK penerima,” tandasnya. (Jabar)