Gubsu Lepas Jenazah Budieli Laia Untuk Dimakamkan ke Nias

Daerah561 Dilihat

Medan, LiniPost– Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi, memimpin prosesi pelepasan jenazah anggota DPRD Sumut, Budieli Laia di halaman gedung DPRD Sumut, Selasa (22/9/2020).

Jenazah anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDIP yang meninggal dunia saat mengikuti rapat kerja (raker) tersebut, disemayamkan di depan ruang paripurna DPRD sebelum diberangkatkan ke Nias untuk dikebumikan.

“Almarhum merupakan partner saya. Tapi saya bangga karena beliau pergi saat menjalankan tugas. Saya berharap keluarga tabah. Karena semua orang akan meninggal. Hanya kita tidak tahu,” kata Edy.

Setelah seremoni, jenazah almarhum yang menghembuskan nafas terakhir di RS Royal Prima Medan, Senin (21/9/20) pagi kemarin, kemudian dibawa oleh pihak keluarga untuk disemayamkan dan dimakamkan di kampung halamannya di Nias.

Anggota Fraksi PDIP DPRD Sumut ini diduga mengalami hipertensi pada hari pertama rapat kerja (raker) DPRD Sumut di Hotel Labersa 16-19 September lalu, dan mengeluh pusing karena tekanan darah tinggi sebelum pingsan dan dilarikan ke rumah sakit di Balige.

Edy mengucapkan belasungkawa atas kepergian sosok tokoh masyarakat dari Kepulauan Nias dan menilai apa yang sudah diperbuat oleh Budieli Laila, akan menjadi sebuah kenangan indah bagi keluarga dan masyarakat.

Sedangkan Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik PDIP, Aswan Jaya, mengatakan bahwa Budieli Laila sempat mengalami pingsan, saat waktu istirahat kegiatan raker.“Ia mengalami pecah pembuluh darah. Karena kondisinya mengkhawatirkan, kemudian dibawa ke RS Royal Prima Medan. Sempat dioperasi, tapi almarhum meninggal dunia,” kata Aswan Jaya.

Aswan mengatakan, saat jam istirahat, Budieli sedang asik bermain catur sesama rekan anggota DPRD, dan tiba-tiba pingsan tidak sadarkan diri, sehingga rekan-rekan yang melihatnya langsung membawa Budieli ke rumah sakit di Balige untuk mendapatkan pertolongan pertama.

“Dia sedang asik main catur, tiba-tiba pingsan, sontak rekan-rekan langsung membawa ke rumah sakit di Balige. Karena kekurangan alat medis, ia dibawa langsung ke RS Royal Prima dan meninggal dunia,” jelasnya. (Syaifuddin Lbs)