Ini Alasan Pengurangan Anggaran Pengadaan Bibit Babi di Nisel

Daerah, HEADLINE302 Dilihat

Nias Selatan, LiniPost – Pada Tahun Anggaran (TA) 2021 ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Nias Selatan (Pemkab Nisel) melalui Dinas Pertanian, telah menganggarkan pengadaan bibit babi sebesar Rp.5 miliar (lima miliar rupiah) bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU).

Namun, dari jumlah anggaran tersebut, kemudian, terjadi pengurangan jumlah kuota dikarenakan adanya refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian Norododo Sarumaha kepada wartawan di Ruang Kerjanya Kamis, (10/6/2021).

“Program ini memang ada, dan telah di rencanakan, namun anggaran kami mengalami dua kali refocusing kemarin, dari anggaran Rp.5 miliar direfocusing sebesar Rp.1 miliar, dan refocusing terakhir sebesar dua miliar dua ratus lima puluh juta rupiah,” ujarnya.

“Sebelumnya, anggaran yang tersedia Rp.5 miliar, lalu terjadi refocusing anggaran, pertama sebesar Rp.1 miliar, sehingga sisanya Rp.4 miliar. Namun, tak lama kemudian, setelah pembuatan dokumen RKA dan DPA sesuai anggaran yang tersedia saat itu, kembali terjadi refocusing anggaran yang lebih besar daripada sebelumnya yaitu, dua miliar dua ratus lima puluh juta rupiah, maka sisanya yang tersedia saat ini sebesar satu miliar tujuh ratus lima puluh juta rupiah,” sambung Kadis.

Pihaknya saat ini, sedang menyusun RKA menjadi DPA. “Kemudian, dalam penyiapan dokumen-dokumen, mudah-mudahan kalau memang dalam minggu ini tidak ada refocusing kembali, maka minggu depan kita bisa melakukan penayangan pelelangan. Kalau saat ini, masih proses penginputan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, bantuan ini akan diberikan kepada kelompok. Sedangkan mengenai jumlah kuota, dia tidak menjelaskan, karena takut ada perubahan kembali.

Selain itu, alasan pihaknya juga tidak bisa cepat melakukan pelelangan sebelumnya, lantaran sempat dua kali terjadi refocusing anggaran. Sebab, menurut dia, setiap pembuatan dokumen-dokumen RKA dan DPA, dapat menghabiskan waktu sebulan lamanya.

Ia berharap kepada masyarakat untuk bersabar, karena bukan pemerintah daerah tidak peduli dengan kebutuhan masyarakat, tetapi karena juga dibatasi dengan jumlah anggaran yang ada.

“Artinya, pembangunan ini bukan hanya di bidang peternakan kita bangun, tapi semua lini kita bangun, tentu berapa dana yang ada,” pungkasnya. (Suasana H)