Ini Hasil Autopsi Penyebab Meninggalnya Terduga Bandar Narkoba

Medan, LiniPost – Ahli forensik rumah sakit umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan, memaparkan hasil autopsy tentang penyebab kematian seorang tahanan terduga bandar narkoba berinisial AS.

Dalam keterangan yang disampaikan Ahli Forensik RSUP Haji Adam Malik Medan, dr Asan Petrus MKed (For) SpF di halaman Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumut, Kamis (23/9/2020) sore, disebutkan bahwa hasil autopsy menyatakan kalau AS meninggal dunia karena sakit.

“Memang ada kita temukan bekas kekerasan. Tapi, kekerasan yang ditemukan bukan sebagai penyebab kematian, melainkan ada penyakit di paru-paru dan levernya yang sudah lama atau kronis,” Ungkap Asan didampingi Direktur Reskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Irwan Anwar, Kapolresta Deli Serdang, Kombes Pol Yemi Mandagi, dan Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja.

Menurut Asan, pemeriksaan yang dilakukan pihaknya bukan hanya dilakukan tim forensik saja, tetapi juga melibatkan tim ahli lainnya, dimana sebelum jenazah korban dibawa pihak keluarganya ke RSUP Haji Adam Malik, terlebih dahulu berada di RS Bhayangkara.

“Jadi pada tanggal 11 sekitar pukul 17.00 WIB, pada pemeriksaan luar dan dalam atau autopsi, kita menemukan kekerasan di tubuh, dan pemeriksaan autopsinya ada tanda-tanda mati lemas. Sehingga waktu itu kita harus melakukan pemeriksaan lain,” Ungkapnya.

Kemudian lanjut Asan, pihaknya mengambil sampel tubuh untuk pemeriksaan patologi anatomi dan lambung darah guna memeriksa adanya keracunan pada tubuh AS.

Selain itu sebut Asan, saat proses penangkapan terhadap AS, ada perlawanan dan stres, sehingga menyebabkan penyakitnya kambuh dan tidak terpenuhinya oksigen, hingga mengakibatkan AS mengalami lemas dan meninggal.

“Sedangkan pada pemeriksaan psikologi, ditemukan ada zat metapetamin pada lambungnya, tapi pada darahnya kita tidak menemukan,” Terangnya.

Sedangkan untuk luka yang ditemukan pada tubuh korban, sebut Asan, merupakan luka memar dan lecet, yang diyakini bukan sebagai penyebab atas meninggalnya AS.

Sementara, Direktur Reskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Irwan Anwar mengungkapkan, sebelumnya AS ditangkap berdasarkan dari tertangkapnya salah satu anggota polisi yang diduga terlibat kasus narkoba.

“Setelah itu dilakukan pengembangan dengan teknik undercover buy. Namun ketika dilakukan penangkapan, korban melakukan perlawanan. Diduga, hal itu menjadi penyebab gagal nafas terhadap AS yang memang memiliki riwayat penyakit,” Pungkasnya. (Syaifuddin Lbs)