Nias Selatan, LiniPost – Kalaksa BPBD Nias Selatan (Nisel) Arozatulo Maduwu didampingi Bagian Analisis Bencana Frans Ndruru menyampaikan, dalam menghadapai musim hujan yang sudah mulai melanda wilayah Nias Selatan dan kemungkinan bisa menyebabkan bencana longsor dan banjir, pihaknya siap dan tanggap dalam menanggulangi hal tersebut.
“Terkait cuaca yang ekstrim kami akan mengindentifikasi dampak yang akan terjadi dan setelah itu kita laporkan dengan sistem yang ada. Untuk saat ini ada dua sistim yang ada, yakni pertama melalui Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) yang secara struktur disampaikan ke provinsi dan kedua, melalui Aplikasi Data dan Informasi Bencana Indonesia yang ada di Pusat tetapi terferval di provinsi, itulah hal yang kita lakukan terhadap dampak dari kondisi-kondisi bencana yang terjadi,” papar Kalaksa kepada LiniPost.com, didampingi Frans Ndruru, di Kantor BPBD, Nisel, Jalan Arah Lagundri, Km.5, Fanayama, Selasa (30/8/2023).
Ia menjelaskan, untuk memahami keadaan atau situasi digolongkan menjadi dua antara lain, bersifat fenomena dan bersifat bencana, dalam hal situasi masih bersifat fenomena BPBD Nisel tidak dapat memberikan informasi terkait kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi sebelum mendapatkan informasi dari BMKG.
“Kita tidak boleh menyampaikan informasi terkait kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi sebelum mendapatkan informasi resmi dari BMKG, sebab BMKG lah yang memiliki alat pendeteksi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, dan tentunya akan menimbulkan kepanikan bagi masyarakat,” tandasnya.
Selain itu, pihaknya saat ini telah mengagendakan kegiatan sosialisasi dan simulasi perihal mengantisipasi bencana tsunami. “Kegiatan akan dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2023. Saat ini proses yang kami lakukan, yaitu penataan peta, melihat titik evakuasi yang ada dalam peta dan barulah akan dilakukan sosialisasi di tingkat masyarakat,” sebutnya.
Pihaknya juga, sambung dia, memiliki sarana-prasarana dalam penanggulangan kemungkinan-kemungkinan bencana yang terjadi.
“Tergantung apapun bencana yang terjadi, misalnya terjadi tanah longsor, kita memiliki tenda dan jika dibutuhkan mobil dapur maka kita juga memilikinya, atau terjadi banjir dan stunami maka kita juga memiliki perahu atau boat yang akan kita gunakan saat terjadi bencana,” tutupnya. (Rizal)