Ini Penjelasan Kadis Kesehatan Nisel Terkait Isu Adanya Warga Reaktif

HEADLINE, Peristiwa707 Dilihat

Nias Selatan, LiniPost – Terkait isu adanya dua orang di Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan (Nisel), Sumatera Utara (Sumut) diduga reaktif Covid-19, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Nisel, dr Henny K Duha, menjelaskan bahwa ada pasien suami istri yang ditugaskan di Sigata Kecamatan Pulau-pulau Batu Barat yang berprofesi sebagai guru gugus depan (GGD).

“Mereka suami istri berasal dari Surabaya, tugas di Tello. Mereka sudah di swab disana, hasilnya negatif. Kemudian mau berangkat, mereka di rapid, hasilnya reaktif. Bisa saja ada komorbid atau kelelahan sehingga mereka reaktif, makanya kita isolasi di Rusunawa untuk pemulihan dan pemeriksaan selanjutnya,” kata Henny Duha, saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp, Senin (07/09/2020).

Keduannya masing-masing  berinisial MAA (30) dan AH (28). Mereka juga memiliki dokumen kesehatan untuk melakukan perjalanan berupa hasil pemeriksaan swab test dengan hasil negatif pada tanggal 14 Agustus 2020.

“Informasi tambahan bahwa ketika di Surabaya, pasangan suami istri ini pada saat di rapid pertama dan kedua, hasilnya tetap reaktif sehingga dilakukan swab test dan hasilnya negatif,” ujarnya.

Henny menerangkan, kronologi riwayat perjalanan keduanya yakni, pada tanggal 5 September atau pada hari ke 13 masa isolasi Pukul 11.00 WIB, keduannya datang ke Puskesmas untuk dilakukan rapid test karena salah satu anggota keluarga dari istrinya (ibu mertua) meninggal dan dari hasil rapid keduanya reaktif, sehingga UPTD Puskesmas Pulau Tello tidak menginzinkan untuk melakukan perjalanan. “Tetapi keduannya memaksa untuk tetap berangkat sehingga Puskesmas Tello memberikan surat keterangan bahwa keduannya tidak sehat dan hasil rapid reaktif,” sebutnya.

Lalu, pada pukul 14.00 WIB, pihak bandara Lasonde memberikan informasi kepada pihak Puskesmas bahwa yang bersangkutan tidak diizinkan untuk naik penerbangan dan pada saat itu juga pihak Puskesmas menjemput dan langsung mengisolasi mereka di Puskesmas Pulau Tello.

“Pada pagi Minggu 6 September 2020, mereka meminta untuk di rapid kembali, dan dari hasil koordinasi dengan Gugus Tugas Kabupaten, maka keduaannya dilakukan rapid test berhubung karena mereka berasal dari zona merah, dan hasil rapid yang kedua ini, tetap reaktif,” tuturnya.

“Sehingga direncanakan dirujuk untuk pemeriksaan TCM dan swab di RSUD Gunungsitoli, namun keduanya menolak untuk dibawa dengan Pusling Air,”  ungkapnya menambahkan.

Selanjutnya, pada malam harinya, Kepala Puskesmas Pulau Tello berkoordinasi dengan Camat Pulau – Pulau Batu, Lurah Pasar Pulau Tello dan penanggungjawab kapal mentawai fast dengan hasil kesepakatan keduannya akan dibawa ke Teluk Dalam pada pagi hari pukul 08.00 WIB dari Tello ke Teluk Dalam.

“Saat ini, keduanya sedang di isolasi selama 14 hari kedepan dan melihat perkembangan selanjutnya. Intinya, mereka sudah swab sebelum kemari dengan hasil negatif,” tukasnya.

Ia menambahkan, Dinas Kesehatan bersama Gugus Tugas tetap tanggap terhadap masalah seperti ini agar tidak merebak dan meluas kepada masyarakat.

Ia menghimbau kepada masyarakat untuk tidak resah dengan berita dan informasi yang beredar di media sosial.

“Masyarakat juga tetap mematuhi protokol kesehatan, dengan menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan dan menghindari keramaian dan selalu menjaga kseshatan dengan meningkatkan imun tubuh,” pintanya.(Red)