Nias Selatan, LiniPost – Jalan nasional yang digali menyerupai lubang, di Kabupaten Nias Selatan (Nisel), Propinsi Sumatera Utara, lambat ditambal diduga mengakibatkan kecelakaan lalu lintas bagi pengguna jalan.
Seperti yang dialami salah seorang mahasiswi yang enggan disebutkan namanya kepada sejumlah awak media, pada Rabu (29/11/2023).
Ia mengalami luka ringan di beberapa bagian tubuh dan sepeda motornya rusak. Ia mengalami kecelakaan tunggal di jalan lurus, tepatnya Jalan Km. 3, Desa Hililaza, Kecamatan Teluk Dalam.
“Saat melintas motor saya masuk ke lubang dan terjatuh hingga ke parit,” ungkapnya. Dikatakannya, seyogiyanya ia hendak kuliah tetapi akibat kejadian itu, ia terpaksa pulang ke rumah.
“Memang lukanya tidak apa-apa, tapi lubang-lubang tersebut sangat berbahaya kalau lama-lama dibiarkan,” kesalnya.
Di tempat yang sama, salah seorang warga sekitar Ama Melki Harita mengungkapkan, di titik jalan yang digali itu sering terjadi kecelakaan.
“Sebenarnya sudah banyak yang kecelakaan di lokasi ini, seperti di hari Senin (27/11/2023) malam, kebetulan saya ada di lokasi kejadian saat itu,” ungkapnya.
Untuk itu, dia meminta agar pihak yang melakukan perbaikan jalan tersebut segera menyelesaikan pekerjaan mereka. Sebab, jika lama dibiarkan akan memakan korban lebih banyak lagi.
“Ini sudah digali, tapi dibiarkan begitu saja malahan terus dilakukan penggalian. Seharusnya langsung ditambal,” ujarnya.
Pantauan sejumlah awak media di lapangan, Rabu (29/11/2023), tampak jalan nasional yang telah dilubangi, mulai dari Simpang Lima, Kelurahan Pasar Teluk Dalam hingga Jalan Saonigeho, Km.3, Teluk Dalam menyerupai lubang dan bentuknya memanjang.
Lubang-lubang tersebut diduga sudah kurang lebih sepekan digali, namun hingga berita ini diturunkan tak kunjung ditambal. Bahkan justru terus dilakukan penggalian menuju arah Kantor Bupati Nisel, tepatnya lewat Kantor DPRD Nisel, Jalan Saonigoho, Km.3,5, Teluk Dalam.
Terpisah, PPK 3.6 Provinsi Sumatera Utara Faber P. Panjaitan saat dikonfirmasi terkait ini lewat pesan WhatsApp, Rabu (29/11/2023), menjawab pihaknya memohon maaf kepada masyarakat pengguna jalan karena belum segera menutup jalan yang digali.
“Kami mohon maaf yang sebesar-besar nya kepada masyarakat pengguna jalan karena belum dapat segera melakukan penutupan galian aspal, karena masih menunggu jadwal dan kesiapan AMP yang juga melayani banyak permintaan, di samping juga cuaca hujan yang memengaruhi produksi material abu abu batu untuk campuran aspal. Besar harapan kami penutupan dapat segera dilaksanakan dalam waktu dekat,” katanya.
Pihaknya juga berharap kepada pengguna jalan untuk lebih berhati-hati lagi karena hal ini memang menjadi resiko.
“Kami dalam pekerjaan yang tidak semua dapat berjalan dengan tepat, karena sesuatu dan lain hal. Sekali lagi kami memohon maaf yang sebesar-besar nya kepada segenap masyarakat dan pengguna jalan. Semoga ke depannya tidak terulang kejadian serupa dan kami terus akan meningkatkan pembenahan pada kerja kami,” ujar Faber. (Red)