Jakarta, LiniPost – Rapat koordinasi (rakor) membahas penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro di wilayah Jakarta dan sekitarnya yang berlangsung siang tadi di Polda Metro Jaya. Rapat diikuti oleh sejumlah pihak terkait seperti Pangdam Jaya, Kapolda Metro, Gubernur DKI Jakarta, BNPT, Dinkes hingga para pimpinan wilayah.
Dalam rapat ini, seluruh pihak menyampaikan paparannya terkait pelaksanaan PPKM. Termasuk Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran dalam paparannya menawarkan program Kampung Tangguh.
“Dalam program 100 hari Bapak Kapolri ada tawaran seiring dengan kebijakan pemerintah terkait PPKM berbasis mikro,” kata Irjen Fadil.
“Polri dengan Kodam Jaya sudah memiliki konsep Kampung Tangguh dengan mengedepankan fungsi peran tiga pilar. Kapolri memerintahkan jajaran meningkatkan Kampung Tangguh untuk penanganan Covid-19 di Jakarta,” tambah Irjen Fadil.
Ia menyebut, jumlah Kampung Tangguh yang terbangun saat ini memang belum sesuai dengan harapan. Baru ada sebanyak 571 Kampung Tangguh yang sudah dibangun. Meski begitu, penerapan Kampung Tangguh disebutnya bisa menekan angka penyebaran virus corona.
Ia pun membeberkan skema Kampung Tangguh yang dinilai cukup menekan angka virus corona.
“Dalam Kampung Tangguh Jaya ada beberapa komponen kita kerjakan dan ini sudah dikerjakan dalam konteks yang dikerjakan pemerintah daearah. Metode pemecahan masalah dengan cara scanning, analisis, response dan assessment,” sebutnya.
Untuk itu, Kapolda menawarkan Babinkamtibmas untuk digunakan oleh Pemprov DKI Jakarta. Namun, Irjen Fadil meminta support dari Pemprov terkait dalam pelaksanaan atau alat-alat untuk melakukan tracing.
“Ini yang jadi penawaran kami, Bapak Gubernur silakan gunakan Babinkamtibmas. Terkait anggaran kan kalau kita mau masifkan testing butuh antigen, facelift dan lain-lain. Kalau bisa disiapkan penuh dalam dua Minggu atau 28 hari ke depan akan membuahkan hasil. Mudah-mudahan tawaran kami tentang Kampung Tangguh bisa bermanfaat,” harapnya.(Hartono)