Kasek SDN Laowi Manfaatkan Dana Bos untuk Semenisasi Halaman Sekolah

Daerah, HEADLINE475 Dilihat

Nias Selatan, LiniPost – Selain untuk pembayaran honor Guru GTT (Belanja Pegawai), Belanja ATK, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SDN 071207 Laowi juga dimanfaatkan untuk semenisasi halaman sekolah tersebut.

Hal ini disampaikan Kepala Sekolah SDN Laowi Arozisokhi Ndruru kepada wartawan di Ruang Kerjanya, Selasa (1/6/2021).

“Belanja modal ini juga disasarankan untuk penanganan Covid-19, tapi karena siswa tidak belajar tatap muka, maka 15 persen dana BOS untuk tahun 2020, kami arahkan ke semenisasi halaman sekolah,” ungkapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, dari dana sebesar 15 persen tersebut, ada sekitar 50 M2 panjang dan lebar 15 M2 yang disemenisasi. Dan untuk TA 2021, saat ini pembangunan semenisasi sedang berjalan, dan panjangnya ditargetkan sekitar 50 M2 dengan lebar 30 M dan ketebalan 5 Cm.

“Pernah dilakukan penimbunan sirtu pada tahun 2016 yang lalu, tapi masih juga berlumpur, mungkin lumpurnya naik ke atas, sehingga halamannya becek,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga menyebut bahwa pada tahun 2020, pihaknya mendapatkan dana bantuan Afirmasi dari pusat, sebesar Rp. 60.000.000. (enam puluh juta rupiah), dan dana itu dipergunakan untuk keperluan sekolah, diantaranya untuk pembelian infokus 2 unit, laptop 2 unit, HP tablet 2 buah, hardisk eksternal 1 buah, dengan total harga barang Rp. 38.000.000 (tiga puluh delapan juta rupiah).

Kemudian, untuk pembelian meja dan kursi 20 set dengan rincian 20 meja dan 40 kursi dan besaran anggarannya, yakni Rp.12.000.000 (dua belas juta rupiah). “Ada juga pintu 10 buah dengan harga per unit Rp1 juta, sehingga total untuk anggaran pintu sebesar Rp.10.000.000 (sepuluh juta rupiah). Ini sesuai Laporan pertanggungjawaban,” pungkasnya.

Bahkan, sambungnya, ada sekitar 280 dari 338 jumlah siswanya yang menerima bantuan PIP dari Pusat pada tahun 2019. Namun, pada tahun 2020, jumlah penerimanya menurun menjadi 200 orang, sedangkan penerima untuk tahun 2021, tinggal 144 orang.

“Pencairan dana PIP itu, orang tua siswa langsung yang mengambil di Bank, pihak sekolah dalam hal ini, hanya memberikan surat rekomendasi pencairan dana bagi yang tidak memiliki ATM,” ujarnya.

Di samping itu, ia juga berharap kepada Pemkab Nisel agar memberi perhatian di sekolah itu. Pasalnya, masih banyak bangunan gedung sekolah tersebut yang perlu dibenahi, seperti plafon gypsum, dimana hampir setiap ruangan, plafonnya sudah rusak. Ia khwatir, dengan kondisi plafon yang sudah rusak itu.

“Sebab, pernah plafon itu jatuh di saat sedang berlangsung kegiatan belajar mengajar, beruntung tidak menimpa kepala siswa,” tutupnya. (Suasana H)