Medan, LiniPost – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus berupaya untuk memenuhi jadwal transportasi massal dengan skema buy the service (BTS) yang rencananya akan diluncurkan pada September 2020 mendatang.
Pada program BTS, Kemenhub memberikan subsidi dengan membeli jasa bus dari pihak swasta yang menjadi operator bus, sehingga dapat menjalankan fungsinya secara optimal sebagai transportasi umum.
Dirjend Perhubungan Darat, Budi Setiyadi berharap, peluncuran bus BTS yang batal dilakukan pada April lalu itu, tidak mengalami kendala sehingga dapat diluncurkan pada September mendatang.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Perhubungan Medan, Iswar Lubis MT, menjelaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemko) Medan, bertugas menyiapkan lima koridor untuk moda transportasi BTS.
“Untuk Koridor 1 dengan rute Terminal Pinang Baris-Lapangan Merdeka, akan memiliki 46 halte yang dilayani 11 unit bus besar. Untuk Koridor 2, jumlah halte yang dimiliki sebanyak 56 buah yang juga dilayani 11 unit bus besar,” terangnya, Sabtu (29/8/2020) di Medan.
Sedangkan Koridor 3 dengan rute Belawan-Lapangan Merdeka lanjutnya, memiliki 112 halte yang dilayani 21 unit bus besar, dan Koridor 4 rute Tuntungan-Lapangan Merdeka memiliki 87 halte dengan dilayani 17 unit bus, serta Koridor 5 rute Tembung-Lapangan Merdeka, memiliki 42 halte yang dilayani 10 unit bus besar.
“Bus BTS ini memiliki kelebihan, yakni bebas lampu merah dan untuk pembayarannya menggunakan uang elektronik. Untuk tahun pertama, warga digratiskan naik bus ini. Meski demikian, masyarakat harus memakai kartu e-money, tapi tidak akan dikenakan tarif atau nol saldo,” ungkapnya. (Syaifuddin Lbs)