KNKT: Bertanggung Jawab Melakukan Investigasi Atas Jatuhnya Pesawat Sriwijaya SJY 182 

HEADLINE, Nasional702 Dilihat

Jakarta, LiniPost – Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan pihaknya bertanggung jawab untuk melakukan investigasi atas jatuhnya pesawat Sriwijaya SJY 182.

Selaku Ketua KNKT, Soerjanto harus memberikan informasi kepada pihak KNKT Amerika, National Transportation Safety Board (NTSB).

“Sesuai tugas KNKT, kami bertanggung jawab untuk melakukan investigasi penyebab kecelakaan pesawat agar tidak terjadi kecelakaan yang sama di kemudian hari. Sesuai dengan protokol bahwa saya harus menginfokan kepada authority atau KNKT Amerika NTSB (National Transportation Safety Board). Ini sudah kami lakukan pemberitahuan kepada EPO di pesawat Sriwijaya ini ada penumpangnya semua Indonesia. Jadi, kami tidak menginfo ke negara lain kecuali Amerika saja,” terang Soerjanto saat konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (9/1/2021).

KNKT mengungkapkan semua penumpang dalam pesawat Sriwijaya SJY 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu, Jakarta  adalah warga negara Indonesia.

Menurut dia, KNKT masih mengumpulkan data-data terkait jatuhnya peristiwa tersebut. Dia mengatakan, pihaknya akan menyurvei lokasi kejadian besok.

“Kemudian sesuai dengan prosedur kami, saat ini masih dalam pengumpulan data semuanya, data cuaca, data pesawat, data penerbangan yang ketika dirilis seperti apa kondisinya, semua sedang kami kumpulkan. Besok kami akan mengadakan survei di lokasi kejadian,” terangnya.

“Kira-kira seperti apa lokasinya dan peralatan apa yang akan kami turunkan ke sana, ini yang perlu kita planning. Teman-teman malam ini lagi menyiapkan plan apa saja peralatan yang disiapkan untuk besok di dalam rangka melakukan investigasi,” tambahnya.

Soerjanto mengutarakan, apabila tim save and rescue menyatakan kondisi sudah memungkinkan, pihaknya akan turun untuk melakukan survei. Dan KNKT dalam melakukan survei ke lokasi juga berkoordinasi dengan Basarnas dan beberapa tim lainnya.

“Yang paling utama, save and rescue, menyampaikan kami sudah bisa turun ya kami akan turun. Jadi kami berkoordinasi dengan Basarnas dan tim-tim lain di sana, termasuk AL, polisi dan lain-lain,” katanya.

Jika diperlukan, sambung dia, pihaknya akan meminjam kapal Baruna Jaya IV milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Kapal Baruna Jaya IV, kata Soerjanto, merupakan salah satu kapal yang dilengkapi dengan peralatan survei bawah air.

“Kami sudah berkoordinasi dengan BPPT untuk, kalau perlukan, pinjam kapal Baruna Jaya IV. Saat ini sedang dipersiapkan teman-teman BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) jika diperlukan. Karena kapal BPPT Baruna Jaya IV ini dilengkapi peralatan survei bawah air. Sering kami pakai juga Baruna Jaya IV untuk underwater recovery. Saat ini kami KNKT dalam rangka investigasi, kami dalam fase pengumpulan info semuanya,” ungkapnya. (Hartono)