Kondisi Ruas Jalinsum Batu Jomba Tapsel Rusak Parah

Daerah, HEADLINE588 Dilihat

Medan, LiniPost –  Sudah bertahun-tahun Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Batu Jomba Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) mengalami rusak parah.

Padahal, ruas jalan itu merupakan jalur vital penghubung Kota Tarutung dengan Kota Sipirok. Betapa perut terguncang, lidah seakan keluar saat melintasi sepanjang Jalinsum tersebut terutama di titik terparah sekitar 2 km panjangnya.

Beberapa titik sudah sangat sulit dilalui kenderaan yang melintas seperti di 2 jalur yang parah itu, jurang di sisi jalan dan tebing seakan menanti jatuhnya korban.

Permukaan jalan juga bebatuan dan berlumpur saat musim hujan. Lalu, ketika terik matahari mendera, permukaannya diselimuti debu. Bagi pengendara sepeda motor dianjurkan memakai masker guna menghindari debu jalanan di ruas Batu Jomba – Aek Latong yang berada di Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan tersebut.

Seorang sopir taxi Medan-Padang Sidempuan, Anto mengungkapkan sudah menjadi “makanan” sehari-hari bagi para sopir lintas via Sipirok -Tarutung tentang kondisi Jalinsum Batu Jomba.

Kata Anto, belum nampak penanganan serius dari pemerintah untuk memperbaiki jalan tersebut. Dia berharap, pemerintah punya kepedulian dan rasa kemanusiaan akan kondisi jalan tersebut.

Amatan awak LiniPost di lapangan, di tiap titik jalan yang rusak tersebut, ada beberapa masyarakat sekitar yang berjaga. Mereka membawa kardus ukuran sedang meminta uang seikhlasnya dari setiap pengendara yang melintasi jalur tersebut.

Seperti telah diorganisir dengan rapi, sebagian masyarakat ada yang bertugas menderek kenderaan bermotor yang terperosok ke dalam lumpur. Tak hanya itu, alat berat juga standby tersedia di lokasi tersebut.

“Siang hari bapaknya yang tugas, jika malam hari gantian anaknya yang kerja. Jadi, udah macam mata pencaharian sama mereka di sana. Gak kemana kalau mobil pribadi bayar Rp. 100 ribu jika pakai derek mereka, kalau truk dan bus bisa mencapai Rp. 200 ribub sekali derek, mau tak mau harus dibayar juga karena kita butuh bantuan,” ujar Anto.

Kepala Bidang Perencanaan dan Bidang Evaluasi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sumut, Iswahyudi mengatakan, ruas jalan Tarutung-Sipirok tersebut berstatus Jalan Nasional.

Dia menyarankan lebih tepat untuk menanyakan langsung dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II. “Ini ruas jalan nasional, bukan kewenangan provinsi. Setiap tahun ada kami sampaikan masalah ini melalui Konreg ke PU-an. Hanya saja saya tak tahu bagaimana tindaklanjutnya tahun ini,” sebutnya.

Sayangnya, hingga berita ini dikirimkan ke meja redaksi, Kepala BBPJN II Slamet Rasidi Simanjuntak, enggan menjawab konfirmasi wartawan perihal kondisi jalan rusak tersebut. (Syaifuddin Lubis).