Lonjakan Covid-19, BNPB, Pangdam Jaya dan IDI Gelar Konpers 

HEADLINE, Nasional413 Dilihat

Jakarta, LiniPost – Letjen TNI Doni Monardo selaku Kepala Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) didampingi Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman, selaku Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Pangkogasgabpad) Operasi Penanganan Pasien Covid-19,  Dokter Adib Umaidi selaku Ketua Tim Mitigasi  Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dan Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 (Juru bicara Gugus Tugas) Profesor Wiku Adi Sasmiko, menggelar Konferensi Pers tentang kasus lonjakan kasus Covid-19 pasca libur hari raya Idul Fitri 1442 H, bertempat di Media Center RSDC-19 Wisma Atlet-Kemayoran Jakarta Pusat, Kamis (20/5/2021).

Kedatangan Letjen TNI Doni Monardo ke Tower I RSDC-19 di Wisma Atlet Kemayoran, disambut langsung oleh Pangdam Jaya dan Pejabat Utama Kodam Jaya.

Sebelum dilakukan  Konpres, Kepala BNPB melaksanakan rapat tertutup dengan Pangdam Jaya selaku Pangkogasgabpad Covid-19, Ketua Tim Mitigasi PB IDI dan juru bicara Gugus Tugas Covid-19 bertempat di Tower I Lt. 2 RSDC-19 Wisma Atlet-Kemayoran.

Doni Monardo kepada awak media menyampaikan, kehadirannya di RSDC-19 Wisma Atlet-Kemayoran ini, adalah untuk memastikan kesiapan sarana dan prasarana (fasilitas) RSDC-19 Wisma Atlet-Kemayoran dalam rangka mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 pasca arus mudik Idul Fitri 1442 H.

Jenderal Bintang Tiga ini menjelaskan, dalam dua hari terakhir, telah terjadi kenaikan jumlah pasien yang mana pada 3 hari yang lalu posisi tempat tidur di rumah sakit adalah 15,2% dan hari ini sudah bertambah menjadi 17,15%.

“Angka ini memang masih sangat kecil bila dibandingkan dengan jumlah pasien Covid-19 yang ada di Rumah Sakit pada September lalu, juga pada periode Januari dan Februari tahun ini yang pernah mencapai sekitar 90%,” jelasnya.

“Hari ini jumlah pasien masih relatif rendah, tapi berdasarkan pengalaman kita setiap akhir perayaan Lebaran, itu akan diikuti dengan bertambahnya pasien di rumah sakit, baik pasien RSDC-19 Wisma Atlet-Kemayoran ini maupun Rumah Sakit yang ada di Indonesia,” sambungnya.

Menurut dia, ketika pasien di Rumah Sakit bertambah, maka akan diikuti dengan angka kematian yang relatif tinggi dan akhirnya berdampak terhadap dokter yang merawat serta akses lainnya. “Sehingga kita harus bekerja keras untuk mengurangi pasien yang dirawat Rumah Sakit dengan berbagai cara, salah satu upaya yang dilakukan adalah mematuhi protokol kesehatan dan melakukan berbagai langkah dan strategi mulai Tingkat Kelurahan dan Desa dengan melakukan Karantina Mandiri bagi mereka yang kembali dari kampung halamannya,” tuturnya.

Ia menyebut, walaupun secara resmi pemerintah melarang, namun diketahui ada juga warga yang tetap melakukan mudik lebaran. “Untuk itu, kita lakukan strategi lainnya adalah apabila dalam satu RT positif, maka Posko Covid-19 yang ada di tingkat desa berinisiatif melakukan Micro Lokdown, sehingga tidak perlu ada pelarangan yang lebih besar cukup larangan itu dilakukan di tingkat yang paling kecil, kalau bisa dilaksanakan dengan baik maka kekhawatiran bisa kita atasi, dengan upaya bersama saling mengingatkan, kami yakin pengendalian Covid-19 dapat diatasi,” ungkap Kepala BNPB.

Tidak luput Letjen Dony menyampaikan apresiasi kepada seluruh petugas TNI, Polri, tenaga Medis, Relawan maupun unsur lainnya yang telah bekerja keras dalam menangani Covid-19 ini. “Kita sadarai bahwa proses penularan Covid-19 ini oleh manusia, dibawa dan ditularkan oleh kita manusia, sehingga salah satu kontrol Covid ini dengan strategi pergerakan manusia harus dibatasi,” terangnya

Pangdam Jaya juga menyampaikan bahwa beberapa hari yang lalu sudah dicek tentang kesiapan tenaga kesehatan, maupun prasarana yang ada di RSDC Wisma Atlet ini. Hal ini dilakukan untuk antisipasi, selanjutnya beberapa upaya telah dilakukan bersama Polda Metro Jaya yakni tracking, terhadap yang negatif dipersilahlan melanjutkan perjalanan.

“Namun, bagi yang terpapar reaktif langsung dibawa ke RSDC, bagi yang libur lebaran atau cuti wajb tes antigen, yang mudik harus tes swab, saat ini sudah  terjaring sekitar 175 orang, kemudian ditempatkan di Tower 4 dan 5 Wisma Atlit, sebagai antisipasi telah disiapkan Tower 8, 9, dan 10 Wisma Pademangan,” kata Pangdam Jaya.

Pangdam berharap, kesadaran masyarakat untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan dengan melaksanakan 3 M. “Sekali lagi, kami himbau kepada masyarakat yang mudik untuk tes antigen, yang tidak mudik untuk tetap menjalankan Protokol kesehatan,” pungkasnya.

Hal senada diutarakan Dokter Adib Umaidi, selaku Ketua Tim Mitigasi  Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. “Diawali dengan ucapan selamat hari Bhakti dokter Indonesia yang ke 112, senantiasa membaktikan diri kepada bangsa Indonesia, berkontribusi terutama terkait penanganan Covid-19 saat ini. Perlunya pemikiran diskusi Tkt Pusat dan  Daerah yang paling utama dalam melawan Covid ini adalah masyarakat lah yang harus dapat menjadi control sosial,” ujarnya.

Yang paling konsistensi dalam menjalankan regulasi SOP atau petunjuk pemerintah tentang penanganan Covid, kembalinya arus mudik, perlunya control sosial, jangan sampai belum selesai pandemi Covid-19, datang varian baru.

Menurut dia, kolaborasi penanganan Covid selama ini, telah terjalin dengan baik.

Prof. Wiku Adisasmito selaku Tim Pakar Covid-19 menyampaikan, seiring dengan hari kebangkitan Nasional, mari bangkit melawan Covid, kesiapan pemerintah pasilitas kesehatan harus siap.

Ia mengungkapkan bahwa masih ada beberapa Provinsi yang masih tinggi tingkat penyebaran Covid-19, waspadai tempat asal mudik, tempat tujuan mudik, selalu monitor kasus aktif Nasional, angka kematian, angka kesembuhan.

“Kita harus baca indikator tersebut, jangan sampai meningkat secara drastis. Hal ini menjadi tanggung jawab Satgas, khususnya daerah yang jauh,  pastikan kita bangkit melawan Covid,” ujarnya.  (Hartono)