Menpora: Hanya dengan Persatuan Dapat Mewujudkan Cita-Cita Bangsa

Daerah, HEADLINE436 Dilihat

Nias Selatan, LiniPost – Bupati Nias Selatan, Hilarius Duha memimpin upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2021, berlangsung di Halaman Kantor Bupati Nias Selatan, Jalan Arah Lagundri Sorake Km. 5 Fanayama, Kabupaten Nias Selatan.

Bertindak sebagai Inspektur dan Komandan Upacara personil Koramil 13/Teluk Dalam, Serka Generasi Nehe

Hadir saat itu, Kajari Nias Selatan, Mukharom, Wakil Bupati Nias Selatan, Firman Giawa, Staf Ahli, Asisten, Kepala Organisasi Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Kabupaten Nias Selatan dan sejumlah personil TNI AD, TNI AL, Polri dan ASN lingkup Pemerintah Kabupaten Nias Selatan.

Dalam amanat Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia yang dibacakan oleh Bupati Nias Selatan, menyampaikan bahwa  peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 93 tahun ini mengambil tema “Bersatu, Bangkit dan Tumbuh”.  “Tema ini diambil untuk menegaskan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda,” tandas Bupati membacakan amanat Menpora.

“Bahwa hanya dengan persatuan kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa. Tema Bersatu, Bangkit dan Tumbuh ini sesungguhnya diperuntukan untuk seluruh elemen bangsa, tetapi bagi pemuda menjadi penting karena di tangan pemuda lah kita berharap Indonesia bisa Bangkit dari keterpurukan akibat Pandemi dan melangkah lebih maju untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.,” ujar dia menambahkan.

Menurutnya, kalau pemuda generasi terdahulu mampu keluar dari jebakan sikap-sikap primordial suku, agama, ras dan kultur, menuju persatuan dan kesatuan Bangsa, maka tugas pemuda saat ini adalah harus sanggup membuka pandangan ke luar batas-batas tembok kekinian dunia, memiliki karakter, kapasitas, kemampuan inovasi, kreativitas yang tinggi, mandiri, inspiratif serta mampu bertahan dan unggul dalam menghadapi persaingan global demi menyongsong masa depan dunia yang lebih baik.

“Untuk itu, momentum Hari Sumpah Pemuda yang kita peringati hari ini, harus mampu menjadi perekat Persatuan kita sebagai Bangsa untuk bersama-sama Bangkit melawan Pandemi, serta mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang kokoh melalui kewirausahaan pemuda,” pungkasnya.

Ia menegaskan, persatuan bangsa Indonesia sejak 93 tahun yang lalu ialah bukti bersatunya pemuda Indonesia. “Tanpa persatuan pemuda, bangsa Indonesia tidak kita nikmati hari ini, dengan keterbatasan media komunikasi, terbatasnya transportasi dan media koneksi lainnya tidak mengurangi semangat pemuda dari Maluku sampai Aceh berjumpa merumuskan komitmen kebangsaan menuju kedaulatan,” paparnya.

“Tanah Air Satu, Bahasa Satu, Bangsa Satu, Indonesia. Persatuan Pemuda di masa sekarang juga menjadi penentu kemajuan bangsa Indonesia hari ini dan tetap eksisnya bangsa Indonesia di masa yang akan datang, berbagai fasilitas mempersatukan Pemuda ada disekeling kita semua, ada media komunikasi yang tanpa batas, koneksi transportasi dari sabang sampai merauke, dan fasilitas lain yang mengindikasikan hilangnya sekat-sekat jarak antar anak bangsa,” sambung dia.

Di sisi yang lain, berbagai fasilitas tersebut seringkali menjadi fasilitas destruktif perpecahan anak bangsa, seringkali media digital dijadikan fasilitas berkonflik, menebar kebencian, dan memupuk keretakan.

Ia menyebut, 64,50 juta Pemuda Indonesia, atau seperempat dari populasi penduduk Indonesia menjadi harapan besar kemajuan bangsa yang sudah di depan mata, akan tetapi, tanpa komitmen bersatu para pemuda untuk bangsa, niscaya impian menjadi bangsa yang unggul tidak akan terwujud.

“Pemuda sebagai agen perubahan (agent of change) ialah sebuah fakta sejarah yang tidak bisa dihindari, Pemuda Indonesia selalu menjadi penentu momen penting perjalanan bangsa Indonesia. Tahun 1908 pendirian Pergerakan Budiutomo sebagai momen kesadaran kebangsaan dan embrio perkumpulan pemuda, Tahun 1926 Kongres Pemuda Pertama, Tahun 1928 Momentum Sumpah Pemuda untuk persatuan bangsa,” tukasnya.

Ia menjelaskan, tahun 1945 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Tahun 1966 Tritura dan Tahun 1998 Reformasi. Semua momentum penting tersebut ialah hasil karya, komitmen dan dedikasi para pemuda Indonesia.

Momentum-momentum bersejarah penting dalam perjalanan bangsa Indonesia tersebut, sebutnya, bisa dicapai dengan modal persatuan para pemuda di tengah berbagai keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia.

Ia menandaskan, persatuan menjadi syarat mutlak sebuah loncatan perubahan dan menghadapi berbagai tantangan. “Ke depan, tantangan bagi bangsa Indonesia khususnya bagi para pemuda tentunya tidak semakin ringan, akan tetapi dengan komitmen bersatu dalam keragaman menjadi modal sosial dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan bangsa ke depan,” ujarnya. (Sabar Duha)