Nias Selatan, LiniPost – Wilayah Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara dan beberapa wilayah lainnya kembali diguncang gempa tektonik pada Senin (14/3/2022), tepatnya pada pukul 21.12.10 WIB.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno, M.S.i dalam keterangannya, Senin (14/3/2020) yang diinformasikan melalui group WhatsApp Tanggap Bencana Kabupaten Nias Selatan menyebutkan bahwa kejadian dan parameter gempa bumi terjadi di wilayah Pantai Timur Nias Selatan dan menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,56° LS ; 98,54° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 4 Km arah Timur Hibala, Nias Selatan, Sumatera Utara pada kedalaman 36 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (_thrust fault_),” sebutnya.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan daerah Nias Selatan dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Siberut dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), di daerah Simpang Empat, Nias Barat, Pasaman Barat dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Padang dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi Tsunami. Gempa bumi ini merupakan rangkaian gempa bumi susulan dari gempa utama M6,7. Hingga pukul 21.40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 8 (delapan) aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M6,0,” ujarnya.
Pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Supaya menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (https://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg,” akhirnya.
Sementara itu, Martin Nababan sebagai staf Stasiun Geofisika Gunungsitoli yang sedang bertugas saat ini kepada LiniPost.com melalui nomor operasional kantornya mengatakan, hingga saat ini telah terjadi 8 (delapan) kali gempa bumi susulan dengan kekuatan terbesar gempa bumi susulan M 6.0 dan kekuatan terkecil M 3.2.
“Kalau kemungkinan terjadinya gempa bumi susulan mungkin akan masih ada Pak, tapi sampai saat ini BMKG belum dapat memprediksi gempa bumi kapan atau dimana terjadinya pak,” jawabnya. (Arisman Zalukhu)