Nias Selatan, LiniPost – Peduli usai viral di media sosial, Aksi Peduli Kepulauan Nias (APK) buat jembatan darurat di sungai Mejaya, yang menghubungkan Desa Lawindra, Desa Lolomboli-Hililaza, Hilinawalo Mazino, bahkan juga akses penghubung menuju ibukota Kecamatan Mazino dan Kabupaten Nias Selatan, Propinsi Sumatera Utara.
Korlap Aksi Peduli Kepulauan Nias Faatulo Tafanao, didampingi Anggota APK Aksi Peduli Kepulauan Nias Duhujanolo Giawa, kepada LiniPost.com Selasa (22/8/2023) menuturkan, pihaknya tergerak membuat jembatan darurat itu setelah melihat vidio yang viral di media sosial belum lama ini.
“Ini merupakan bentuk kepedulian kita, kalau kita menunggu pemerintah, bisa saja anak-anak sekolah yang menyeberangi sungai itu terkendala untuk mengejar pendidikan jika terjadi banjir,” ungkapnya.
Ia menyebut, anggaran untuk pembuatan jembatan darurat tersebut bersumber dari sumbangan dari teman-teman. “Ini murni non pemerintah,” tegasnya.
Selain itu, ia berharap supaya pemerintah secepatnya membangun jembatan permanen, sehingga dengan adanya akses jembatan permanen bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat dan para anak sekolah juga bisa nyaman pergi ke sekolah tanpa merasa was-was lagi jika hujan turun.
Kades Lolomboli, Herianus Talunohi didampingi Kades Hilinawalo Mazino Ahadia Buulolo, Ketua BPD Lawindra Tawarikh Buulolo mengatakan, pihaknya sangat bersyukur dengan adanya bantuan berupa pembuatan jembatan darurat itu.
“Ini bisa menjadi motivasi kepada pihak pemerintah untuk membangun jembatan permanen, sehingga warga dan anak-anak sekolah bisa terlepas dari keterpurukan selama ini, khususnya dalam hal akses penghubung,” ujarnya.
“Intinya harapan kami supaya secepatnya ada perhatian pemerintah untuk membangun jembatan permanen,” pintanya.
Terpisah, pantauan LiniPost.com di lapangan, Rabu (23/8/2023), puluhan warga Desa Lolomboli, Desa Lawindra dibantu beberapa warga Desa Hililaza Hilinawalo Mazino dengan penuh semangat bergotongroyong untuk membuat jembatan darurat tersebut hingga bisa dimanfaatkan sementara.
Tokoh Adat Lolomboli Motuho Bawamenewi kepada LiniPost com menuturkan, sejak Indonesia merdeka tidak pernah ada perhatian pemerintah untuk membangun jembatan permanen penghubung antara desa mereka dengan ibukota kecamatan Mazino dan menuju ibukota kabupaten.
Beberapa kali diusulkan kepada Pemerintah Daerah, tapi hanya dijawab akan diusahakan namun hingga menjadi viral belum juga dibangun.
“Meskipun hanya darurat yang dibangun oleh Aksi Peduli Kepulauan Nias, namun kami warga berterimakasih dan bersyukur atas perhatian tersebut,” sebutnya.
Ia mengaku, pernah dulu ada jembatan gantung yang dibangun oleh ILO, yakni menghubungkan desa mereka dengan Desa Hilizoroilawa, namun ambruk dihantam banjir.
Ia berharap agar pemerintah baik pusat, propinsi dan daerah bisa secepatnya merealisasikan pembangunan jembatan permanen yang menghubungkan desa mereka dengan ibukota Kecamatan dan Kabupaten termasuk pembangunan bronjong. (Aman Hlw)Rizal)