Nias Utara, LiniPost – Pemerintah Kabupaten Nias Utara (Pemkab Nisut) difasilitasi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), menggelar Pelatihan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Pembangunan Manusia (KPM) dan Kader Kesehatan Dalam Penanganan Stunting TA. 2021, bertempat di Aula Kantor Dinas PMD Nisut, Rabu (08/9/2021).
Plt. Kepala Dinas PMD Kabupaten Nisut, A’aro’o Zalukhu dalam laporannya mengatakan, tujuan kegiatan tersebut untuk mewujudkan KPM dan kader kesehatan di desa yang profesional dalam penurunan dan penanganan Stunting, terutama di desa Lokus Stunting berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Pelatihan ini dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut mulai tanggal 8 s/d 10 September 2021, peserta berjumlah 185 orang peserta, terdiri dari Kasi PMD Lokus Stunting 3 orang, kepala desa Lokus Stunting 14 orang, KPM Lokus Stunting 14 orang, kader Posyandu desa Lokus Stunting sebanyak 140 orang, dan bidan desa Lokus Stunting sebanyak 14 orang,” papar A’aro’o.
Wakil Bupati Nias Utara (Wabup Nisut) Yusman Zega menyampaikan persoalan Stunting telah menjadi agenda pembangunan Nasional dan Kabupaten Nisut menjadi salah satu Kabupaten prioritas dari 100 Kabupaten/Kota di Indonesia.
Menurutnya, stunting tidak hanya mengenai pertumbuhan anak yang terhambat, namun juga berkaitan dengan perkembangan otak yang kurang maksimal. Hal ini menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang dibawah rata-rata, dan bisa berakibat pada prestasi sekolah yang buruk.
Ia menyebut, strategi nasional dalam penanganan Stunting telah diterapkan 5 pilar pencegahan, antara lain komitmen dan visi kepemimpinan, kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku, konvergensi, koordinasi, dan konsolidasi program Pusat, Daerah dan Desa, ketahanan pangan dan gizi dan pemantauan dan evaluasi.
“Kunci pencegahan dan penanganan kasus Stunting adalah di 1000 hari pertama kelahiran (HPK), sehingga perhatian kepada ibu hamil dan balita di bawah 2 tahun, baik melalui intervensi gizi spesifik, maupun intervensi sensitif, perlu terus kita upayakan,” kata Yusman.
Di masa pandemi Covid-19 yang berlangsung saat ini, lanjut Wabup, sangat terasa dampaknya terutama di bidang kesehatan dan gizi masyarakat, dimana sangat berpotensi meningkatkan angka Stunting. Kondisi ini terjadi di Kabupaten Nisut, layanan Posyandu balita maupun ibu hamil mengalami penurunan.
“Diharapkan agar di tingkat desa, bidan desa dan petugas gizi Puskesmas bersama-sama dengan KPM dan kader Posyandu desa untuk melakukan penelusuran atau penjejakan bayi dan balita yang berpotensi Stunting,” tegasnya.
Sebelum mengakhiri arahannya, Wabup secara resmi membuka kegiatan pelatihan tersebut dan mengajak seluruh peserta pelatihan untuk tetap mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan dimanapun dan kapanpun.
Turut hadir Asisten I, Kepala Dinas P2AP2, Sekretaris Bappeda, mewakili Kepala Dinas Kesehatan, Sekcam Sawo, Kepala Desa Locus Stunting dan dan para peserta pelatihan. (Man Lahagu)