Pemkab Nisut Gelar Upacara Peringatan Hardiknas Tahun 2022

Daerah, HEADLINE592 Dilihat

Nias Utara, LiniPost – Pemerintah Kabupaten Nias Utara (Pemkab Nisut) menggelar upacara Bendera untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) bertempat di Lapangan Kantor Bupati Nisut, Jumat (13/5/2022).

Arahan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A yang dibacakan Pembina upacara oleh Wakil Bupati Nias Utara, Yusman Zega mengatakan, selama dua tahun terakhir, banyak sekali tantangan yang harus kita hadapi bersama, yang tidak terbayangkan sebelumnya.

“Bahkan, kita mungkin tidak pernah membayangkan bahwa kita semua dapat mengatasinya. Hari ini, adalah bukti bahwa kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan, lebih berani dari rasa ragu dan tidak takut untuk mencoba. Kita tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan,” tutur Mendikbud dalam arahannya secara tertulis.

“Di tengah hantaman ombak yang sangat besar, kita terus melautkan kapal besar bernama Merdeka Belajar, yang di tahun ketiga ini telah mengarungi pulau-pulau di seluruh Indonesia,” sambung dia.

Ia menjelaskan, Kurikulum Merdeka yang berawal dari upaya membantu para guru dan murid di masa pandemi, terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran. Kini Kurikulum Merdeka sudah diterapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Itu berarti bahwa ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan.

“Anak-anak kita juga tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan karena Asesmen Nasional yang sekarang kita gunakan tidak bertujuan untuk “menghukum” guru atau murid, tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar, supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan,” tandasnya.

“Ada Tiga dosa besar pendidikan yaitu Satu Perundungan yaitu sesuatu yang dibuat oleh pribadi atau kelompok yang mengakibatkan orang lain tidak senang, kedua yaitu Kekerasan seksualitas bagi anak dan yang ketiga adalah Intoleransi atau Radikalisme,” ujar dia menambahkan.

Menurutnya, semangat yang sama juga sudah didengar dari para seniman dan pelaku budaya, yang sekarang ini mulai bangkit lagi, mulai berkarya lagi dengan lebih merdeka. Itu semua berkat kegigihan kita untuk melahirkan terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia. Dampaknya, sekarang tidak ada lagi batasan ruang dan dukungan untuk berekspresi, untuk terus menggerakan  pemajuan kebudayaan.

“Semua perubahan positif yang kita susun bersama ini tidak hanya dirasakan oleh para orang tua, guru, dan murid di Indonesia, tetapi sudah digaungkan sampai ke negara-negara lain melalui presidensi Indonesia di konferensi tingkat tinggi G20. Tahun ini kita membuktikan diri bahwa kita tidak lagi hanya menjadi  pengikut, tetapi pemimpin dari gerakan pemulihan dunia,” pungkasnya.

“Para penggerak Merdeka Belajar di seluruh Indonesia yang saya banggakan, Langkah kita hari ini sudah semakin serentak, laju kita sudah semakin cepat. Namun, kita belum sampai di garis akhir. Maka, tidak ada alasan untuk berhenti bergerak meski sejenak. Ke depan, masih akan ada angin yang kencang dan ombak yang jauh lebih besar, serta rintangan yang jauh lebih tinggi. Dan kita akan terus memegang komando, memimpin pemulihan bersama, bergerak untuk Merdeka Belajar,” ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Wakil bupati Nisut mengimbau dan mengajak untuk memupuk kebersamaan serta nilai-nilai Pancasila yang harus digelorakan di dalam setiap kepribadian masing-masing.

Upacara turut dihadiri oleh Sekda Nisut, Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, ASN, Seluruh THL, dan SMA/SMK Lotu. (Man Lahagu)