SBB, LiniPost – Kesimpangsiuran pengadaan Empat (4) unit Sarver pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), dipertanyakan. Pasalnya, pengadaan 4 unit sarver yang dianggarkan sejak 2019 silam itu tak kunjung ada hingga kini. Padahal, anggaran pengadaan telah dicairkan 100 persen oleh pihak kontraktor.
Menyikapinya, Kadis Disdukcapil SBB, Demianus Ahiyate kepada wartawan di Ruang Kerjanya Rabu (17/06/2020) menegaskan bahwa pihaknya telah melaporkan kontraktor ke pihak kepolisian Polres Seram Bagian Barat (SBB).
“Kami sudah laporkan kontraktor ke Polres SBB sejak tahun kemarin. Namun sampai saat ini belum ada tindak lanjutnya oleh Polres,” terang Ahiyate.
Pihaknya juga sudah menghubungi kontraktornya. Namun, yang bersangkutan beralasan kalau barangnya sudah ada di Masohi Kabupaten Maluku Tengah.
“Saya sempat konfirmasi ke yang bersangkutan (kontraktor) dan dia mengatakan bahwa alatnya sudah ada di Masohi kabupaten Maluku Tengah,” katannya.
Ia menambahkan, akibat adanya pandemi Covid-19, kontraktor belum bisa mendatangkan barangnya dari Masohi ke SBB dan juga ada hal lain menyangkut biaya pengiriman.
Dari penjelasan Kadis Dukcapil ini, dinilai adanya kesimpangsiuran yang disembunyikan. Sebab, walaupun anggaran telah dicairkan 100 persen, namun barangnya belum juga sampai di tangan Disdukcapil SBB. Bahkan, kontraktornyapun seakan-akan dibiarkan bebas berkeliaran tanpa dimintai pertanggunjawabannya oleh pihak Disdukcapil SBB.
Timbul pertanyaan, Kenapa barangnya tidak langsung di bawa ke SBB, tapi dibawa ke Maluku Tengah? Ada apa dibalik semua ini?. (Jabar)
