Jakarta, LiniPost – Pemerintah saat ini terus berjuang mencegah penyebaran virus Covid-19 sekaligus mengupayakan penyelamatan ekonomi bangsa agar kehidupan masyarakat dapat berangsur-angsur normal. Di masyarakat, peran perempuan saat pandemi semakin berpengaruh baik di dalam maupun di luar rumah.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengungkapkan bahwa perempuan khususnya perempuan pelaku usaha yang mayoritas berasal dari UMKM, memiliki peran dan potensi sangat besar dalam menopang ekonomi bangsa, terutama saat menghadapi pandemi ini.
“Berdasarkan Data Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Besar di Indonesia pada periode 2014-2018, sebanyak 99,99 persen dari 64 juta unit usaha di Indonesia adalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Sekitar 60% dari jumlah UMKM tersebut, dikelola oleh Perempuan (Kemenko PMK, Juli 2020). Adapun 3 (tiga) sektor yang dikuasai yaitu fashion, kuliner dan kriya,” ungkap Menteri Bintang dalam Seminar.
”Tingkatkan Kreasi Inovasi Ekonomi Kreatif agar Bangsa Indonesia Selamat dari Ancaman Pandemi Covid-19 yang dilaksanakan secara virtual dalam rangka memperingati HUT Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Ke-33, dalam rilisnya Sabtu (13/2/2020).
Bintang menegaskan bahwa UMKM memiliki peran penting dan strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. “Untuk itu, para perempuan pelaku usaha yang mayoritas berasal dari UMKM di Indonesia, sangat berjasa dalam menopang ekonomi bangsa,” sebutnya.
Di masa krisis pada 1998 dan 2008, UMKM telah berhasil bertahan bahkan mampu menyelamatkan perekonomian Indonesia. Dia meyakini dengan menyusun strategi yang tepat dan kreatif akan memunculkan solusi inovatif, sehingga para perempuan pelaku UMKM, dapat kembali menyelamatkan bangsa Indonesia dari kondisi krisis akibat pandemi.
Pemerintah terus berupaya mendukung dan memperkuat UMKM, dengan menetapkan komitmen “Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas” sebagai salah satu dari tujuh agenda pembangunan lima tahun ke depan (RPJMN 2020-2024).
Oleh karena itu, Kemen PPPA akan terus berusaha membangun sinergi, khususnya dengan organisasi yang membawahi pengusaha perempuan serta meningkatkan kapasitas perempuan Indonesia dalam berwirausaha.
“Berbagai dukungan dan program telah dilakukan Pemerintah, namun hal yang paling penting yaitu adanya kemauan dan tekad kuat dari diri kita masing-masing sebagai pengusaha perempuan untuk maju, berdaya dan menjadi pengusaha yang mengikuti tuntutan zaman,” jelasnya.
Menteri menuturkan, ada beberapa strategi penting yang harus dilakukan perempuan pelaku usaha, yaitu menjadi pengusaha perempuan yang melek teknologi; memperkuat jejaring dan melakukan inovasi tidak hanya dengan mengembangkan produk, tapi juga mengembangkan jejaring; serta memiliki literasi keuangan yang kuat dan akses terhadap modal usaha, misalnya bergabung dengan Koperasi.
“Wadah koperasi ini merupakan kesempatan yang baik untuk menuju ketahanan ekonomi perempuan. Jumlah koperasi perempuan di Indonesia saat ini, diketahui ada 11.458 unit (Kemenkop dan UKM, Desember 2020). Potensi perempuan Indonesia yang dikenal telaten, mandiri, dan pantang menyerah tentu dapat menjadi modal utama untuk menjadi wirausaha yang sukses dan perempuan berdaya,” terang Bintang.
Ia juga memberikan apresiasi kepada WHDI sebagai lembaga keagamaan yang telah ikut berperan aktif untuk pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Indonesia.
“Selamat atas Peringatan Hari Ulang Tahun Wanita Hindu Dharma Indonesia yang ke-33. Semoga kedepan, WHDI terus menjadi organisasi yang inovatif, kreatif, berkualitas, serta siap bersinergi dengan para pemangku kepentingan untuk mendorong peran perempuan dalam pembangunan bangsa, menuju perempuan berdaya, Indonesia maju,” ujar Menteri PPPA.
Senada dengan Menteri, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, Kementerian Agama, Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa perempuan khususnya para ibu berperan penting dalam menjalankan roda perekonomian Indonesia sekaligus menjaga kesehatan keluarga di masa pandemi ini.
“Kita harus siap menghadapi pandemi ini. Jaga kesehatan dan bangun kreativitas serta inovasi dalam menjalankan roda perekonomian Indonesia. Jika perempuan sejahtera, keluarga sejahtera, umat pun akan sejahtera. Di tangan para Ibu inilah, menjadi titik penting pembinaan umat di masa pandemi ini,” jelas Tri Handoko.
Ketua Umum Wanita Hindu Dharma Indonesia, Rataya Kentjanawathy Suwisma menuturkan bahwa peran serta masyarakat merupakan kunci keberhasilan dalam menekan bahkan memutus penularan Covid-19.
“Untuk itu, mari bersama melawan Covid-19 dengan berpikir positif, menjaga imunitas diri dan keluarga, memakai masker, jaga jarak, dan selalu mencuci tangan,” pungkas Rataya.(Hartono)