Polisi Tegaskan Meninggalnya Rudolf Simanjuntak Akibat Sakit

Peristiwa400 Dilihat

Medan, LiniPost – Kasat Narkoba Polrestabes Medan, AKBP Ronny Nicolas Sidabutar, menegaskan bahwa penyebab meninggalnya tahanan bernama Rudolf Simanjuntak (25), lantaran sakit.

“Hasil keterangan yang kita peroleh dari pihak Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Medan, tahanan bernama Rudolf Simanjuntak meninggal dunia karena sakit,” tegas Ronny Nicolas kepada wartawan, Jum’at (21/8/2020).

Dijelaskan Rony bahwa hasil visum juga menyatakan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh tahanan yang ditangkap atas kasus narkoba tersebut. Namun demikian, pihaknya tetap menunggu hasil autopsi dari pihak RS Bhayangkara Medan.

“Meskipun pihak keluarganya, yakni abang iparnya bernama Mathias Roito Frandes Hutabarat (33) warga Jalan Binjai Km 13,5 Gang Horas Ujung Kampung Semangat, telah membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan autopsi, namun hal tersebut tetap harus dilakukan guna menghilangkan kecurigaan di kemudian hari,” katanya.

Diungkapkannya bahwa Rudolf Simanjuntak ditangkap petugas Sat Res Narkoba Polrestabes Medan pada tanggal 15 Juli 2020 lalu di Sei Semayang, Jalan Binjai, dan dijebloskan ke Rumah Tahanan Polisi (RTP) Polrestabes Medan pada 21 Juli 2020.

“Setelah dilakukan penahanan di RTP Polrestabes Medan, pada tanggal 27 Juli 2020 lalu, yang bersangkutan mengeluh sakit, sehingga kita bawa ke klinik untuk mendapat penanganan medis,” ungkapnya.

Namun, lanjutnya, pada tanggal 13 Agustus 2020, almarhum Rudolf Simanjuntak masih mengeluh sakit, sehingga terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

“Namun, keesokan harinya, yakni pada tanggal 14 Agustus 2020, pihak RS Bhayangakara menyatakan bahwa Rudolf Simanjuntak telah meninggal dunia. Menurut pihak RS Bhayangakara, almarhum meninggal akibat sakit,” pungkasnya.

Saat penyerahan jenazah almarhum, sambungnya, pihak keluarga juga membuat surat pernyataan agar tidak dilakukan autopsi terhadap jenazah Rudolf Simanjuntak.

“Mereka menerima dengan ikhlas dan menerima segala konsekwensinya jika ada masalah yang timbul sesudah ini. Tetapi kita tetap berusaha meminta autopsi ke pihak RS Bhayangkara, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tukasnya. (Syaifuddin Lbs)