Jakarta, LiniPost – Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), mengutuk keras aksi dan tindakan yang diduga bom bunuh diri yang terjadi pada tanggal 28 Maret 2021 Pkl 10.25 WITA di Greja Katolok Katederal Jalan Kajalalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.
“Ledakan bom bunuh diri tersebut mengakibatkan beberapa orang mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya. Tindakan ini, tentu saja tindakan terror yang berusaha mengusik ketenangan dan ketentraman umat beragama, terutama kejadian ini dilakukan di tengah pekan suci umat Kristiani,” terang Ketua Presidium PP PMKRI Benediktus saat konferensi pers di Jalan Dr. Sam Ratulangi nomor 1, Menteng, Jakarta Pusat Minggu (28/3/2021).
Dengan peristiwa tersebut PP PMKRI mengeluarkan pernyataan sikap, yakni:
1. Mengutuk keras tindakan terror yang terjadi hari ini di depan Gereja Katedral, Makassar. Dimana, ini terjadi ketika umat sedang merayakan minggu palma sebagai bagian dari pekan suci paskah umat kristiani.
2. Meminta kepada seluruh kader PMKRI se-tanah air bersama seluruh stakeholder terkait turut mengambil bagian dalam menciptakan rasa aman dan tenang bagi masyarakat. Turut juga membantu keamanan dan ketenangan di sekitaran lingkungan rumah ibadah yang mana menjadi target-target terjadinya bom bunuh diri.
3. Meminta kepada pihak Kepolisian Daerah (Kapolda), Panglima Kodam (Pangdam), Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Panglima TNI, Badan Intelejen Negera (BIN), dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) segera mengusut tuntas kejadian ini, membongkar motif dibalik ledakan bom bunuh diri, dan dugaan adanya jaringan teroris dibalik terjadinya ledakan bom bunuh diri ini.
4. Meminta kepada pihak kepolisian dan seluruh stakeholder terkait segera menciptakan rasa aman dan tenang di masyarakat. Memastikan aktivitas masyarakat dapat berjalan dengan baik dan lancar.
5. Meminta kepada Presiden untuk segera mengavaluasi terhadap kinerja pihak-pihak yang terkait dengan penanggulangan teroris seperti Polri, TNI, BIN, dan BNPT. Memperkuat kembali gerakan dalam mengantisipasi kejadian serupa.
6. Salah tujuan dari tindakan terorisme adalah menciptakan ketakutan dan ketidakpercayaan di masyarakat. Oleh karena itu, kami meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia agar tidak terlalu terpengaruh dengan kejadian ini, tetap perkuat solidaritas satu sama lain, pro aktif menjaga ketenangan dan keamanan bersama.
Diakhir pernyataannya, Benidiktus yang didampingi oleh Ketua presidium PMKRI Cabang Jakarta Pusat, Sultan Tuza Gugu, Presidium Gerakan Masyarakat (Germas), Alboin Samosir, meminta kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan soliditas antar sema untuk ikut menjaga keteriban dan keamanan agar petistiwa ini menjadi peristiwa terakhir di bumi Indonesia.
“Kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan soliditas antar sema agar petistiwa ini menjadi peristiwa terakhir di bumi Indonesia,” pesan Benidiktus. (Hartono)