Sarpan Ngaku Mukanya Lebam Akibat Dianiaya Oknum Polisi

Medan, LiniPost – Sarpan (57), saksi kasus pembunuhan Dodi Sumanto yang terjadi di Jalan Sidumolyo Pasar 9 Tembung Gang Gelatik Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, akhirnya buka suara soal lebam-lebam di wajahnya.

Saat ditemui di Pasar 9 Tembung, Rabu (8/7/2020), Sarpan mengaku bahwa dirinya mendapat perlakuan tidak menyenangkan selama berada di Mapolsek Percut Seituan.

Menurut Sarpan, dirinya saat diboyong ke Mapolsek Percut Seituan, seharusnya menjadi saksi kasus pembunuhan Dodi Sumanto yang tewas mengenaskan setelah kepalanya dicangkul pria berinisial A.

Namun lanjutnya, dia malah dianiaya oknum polisi hingga menyebabkan memar di sekujur tubuhnya.

“Mata saya dilakban, terus saya dimasukkan ke dalam sel tahanan sementara. Dada sebelah kiri, punggung dan wajah dipukul. Saya juga dituduh selingkuh dengan ibu pelaku pembunuhan,” ungkapnya.

Sementara, Kapolsek Percut Seituan, Kompol Otniel Siahaan, membantah kalau anggotanya telah melakukan penganiayaan terhadap Sarpan.

“Tidak benar (ada penganiayaan). Kami hanya memeriksa dia (Sarpan) secara marathon selama tiga hari. Jadi tidak benar ditahan lima hari,” kata Otniel.

Sebelumnya, warga Pasar 9 Tembung Kecamatan Percut Seituan Kabupaten Deliserdang Provinsi Sumatera Utara digegerkan dengan tewasnya Dodi Sumanto secara sadis setelah kepalanya dicangkul oleh A, Kamis (2/7/2020) lalu.

Saat kejadian, Sarpan sedang merenovasi kamar rumah milik ibu tersangka, sehingga Sarpan dibawa ke Mapolsek Percut Seituan untuk dimintai keterangan sebagai saksi.

Lantaran Sarpan tak kunjung dipulangkan oleh pihak kepolisian, ratusan warga Jalan Sidumolyo Pasar 9 Tembung Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, menggelar aksi demo di depan Mapolsek Percut Sei Tuan Jalan Letda Sudjono Medan, Senin (6/7/2020) lalu.

Aksi tersebut mereka lakukan untuk mendesak pihak kepolisian agar membebaskan Sarpan, dengan membawa sejumlah poster bertuliskan kecaman terhadap pihak penyidik kepolisian. (Syaifuddin Lbs)