Siapkan Ketersediaan Pangan Lokal, Masyarakat SBB Mulai Berkebun

Daerah482 Dilihat

SBB, LiniPost – Dalam mengantisipasi terjadinya krisis pangan akibat dampak Wabah Covid-19 yang belum diketahui kapan berakhir, masyarakat dituntut untuk bisa mandiri dalam menjaga ketahanan pangan. Seperti yang terjadi pada masyarakat di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).

Dari pantauan media ini di lapangan, sebagian besar masyarakat SBB telah mengolah lahan tidur dan menghidupkan kembali bekas kebun yang sudah ditinggal, bahkan menjadikan pekarangan rumahnya sebagai kebun keluarga yang ditanami berbagai macam pangan lokal, seperti Singkong, Talas, Ubi Jalar, Jagung dan lain-lain.

Kepala Dinas Pertanian SBB Mansur Tianotak, kepada  wartawan di Ruang Kerjanya, Kamis (25/06/2020), menyampaikan apresiasi kepada warga SBB atas apa yang sudah dilakukan mereka.

“Dinas Pertanian atas nama Pemerintah Kabupaten sangat mengapresiasi masyarakat SBB yang mengikuti himbauan Pak Bupati untuk kembali berkebun. Ini suatu langkah positif yang dilakukan masyarakat dan patut diapreaiasi,” ucap Tianotak.

Dikatakannya, untuk menjaga ketahan pangan terutama pangan lokal di SBB, Bupati mengajak masyarakat untuk kembali berkebun.

“Dalam setiap pertemuan dan kunjungan kerja, Pak Bupati selalu mengajak masyarakat agar menggarap lahan mereka untuk dijadikan kebun, baik lahan tidur maupun lahan bekas kebun yang telah ditinggalkan. Hal ini, demi menjaga ketersediaan pangan lokal di daerah ini dan lebih khusus bagi keluarga selama masa pandemi Covid-19,” pungkasnya.

Dia menjelaskan, sesuai keinginan Bupati SBB M. Yasin Payapo agar bantuan dari Pemkab SBB harus tepat sasaran, maka pihaknya tengah melakukan verifikasi data.

“Dinas Pertanian saat ini tengah melakukan verifikasi data kepala Keluarga (KK) miskin yang bersumber dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMDes), agar bantuan yang diberikan tepat sasaran sesuai perintah Pak Bupati,” sebutnya. Sesuai data yang diterima dari Dinas PMDes, jumlah KK Miskin berkisar dua belas ribuan.

“Ada sekitar dua belas ribuan jumlah KK miskin yang kami terima dari PMDes bergerak di bidang pertanian yang saat ini kami verifikasi. Dari dua belas ribu itu, sekitar 7000 sudah tertangani melalui program Padat Karya Tunai (PKT) Desa. Sisanya itu nantinya dibantu pemerintah Kabupaten SBB,” urainya. Ia berharap kepada masyarakat, agar kebun yang sudah diolah jangan sampai ditinggalkan.

“Harapan kami, apa yang sudah dikerjakan dapat terus berjalan secara kontinyu, agar ketahanan pangan lokal dapat terjaga. Artinya, jangan kegiatan berkebun dilakukan sebatas musim pandemi Covid-19 saja,” harapnya.(Jabar)