Tak Jadi Berangkat, Kapal Cepat Rius Fast Tone Kecewakan Penumpang

Daerah, HEADLINE933 Dilihat

Nias Selatan, LiniPost – Kapal cepat penyeberangan yang beroperasi di Kepulauan Batu, Rius Fast Tone tak jadi berangkat dari Pelabuhan Lama Teluk Dalam menuju Pulau Tello pada Senin (11/7/2022) membuat para penumpang kecewa.

Pantauan LiniPost.com di Pelabuhan Lama, Teluk Dalam, tampak sekitar puluhan penumpang yang hendak melakukan penyeberangan menuju Kepulauan Telo merasa kecewa lantaran keberangkatannya tertunda tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dari pihak pengelola Kapal Rius Fast Tone.

ads

Seorang calon penumpang yang tidak mau disebutkan namanya, sangat kecewa terkait batalnya keberangkatan kapal cepat itu. Ia menyebut, sebelumnya keberangkatan telah dijadwalkan pada pukul 14.00 WIB hari ini (Senin, 11/7/2022), namun akhirnya tertunda.

“Hari ini banyak masyarakat yang sangat kecewa akibat kapal tidak berangkat. Seharusnya hari ini kami sudah berangkat dan tidak ada pengeluaran tambahan lagi, terpaksa kami menginap lagi di penginapan malam ini,” ungkapnya.

Ditanya alasan tertundanya keberangkatan, ia menyampaikan bahwa alasan pihak managemen kapal karena bahan bakar tidak ada. “Alasan pihak pengelola adalah minyak habis, jadi tidak bisa berangkat hari ini,” pungkasnya.

Sementara, anggota DPRD Nias Selatan dari Dapil VI Meliakhi Sarumaha yang kebetulan sedang mengantar keluarganya ke pelabuhan saat dimintai tanggapannya, merasa kecewa atas tertundanya keberangkatan kapal tersebut.

“Kita sangat kecewa atas kejadian hari ini, kalau dulu Mentawai Fast jelas jadwalnya. Kalau pun rusak tidak berminggu-minggu. Harapan kami, seharusnya ini dibatalkan saja kerjasamanya, sebab banyak masyarakat kecewa dan kita sebagai wakil rakyat kerap disesalkan masyarakat atas kejadian-kejadian seperti ini” tandas Sarumaha.

Bahkan, sambungnya, penundaan keberangkatan kapal itu, pihak pengelola tidak memberitahukan secara jelas kepada penumpang. “Pihak pengelola juga tidak menginformasikan alasan tertundanya keberangkatan ini dan dari kekecewaan masyarakat ini kita akan memanggil pengelolanya segera di DPRD,” tegasnya.

Menanggapi alasan pihak pengelola kapal yang menyebut alasan tertundanya keberangkatan kapal lantaran tidak ada bahan bakar minyak, ia mengatakan, seharusnya pihak pengelola sudah menyiapkan persediaan bahan bakar.

“ini kan subsidi dari pemerintah, harusnya pengelolaan sudah menyediakan persediaannya kan,” ujar dia.

Kekecewaan Melki yang lain terkait kapal itu, yakni selain jadwal keberangkatan sering tertunda, fasilitas di dalam kapal juga sangat tidak memadai dimana AC (air conditioner) yang aktif hanya 1 unit, sehingga penumpang berebutan untuk duduk di tempat ber AC.

Masyarakat kepulauan lain juga sangat berharap kepada pemerintah daerah agar memperhatikan hal demikian.

Tokoh masyarakat Arisman Zagoto menyikapi itu, kepada wartawan menuturkan, seharusnya jika kapal tersebut merupakan kapal yang diperuntukkan untuk pelayanan publik, harusnya sudah mengantisipasi hal-hal yang dapat merugikan publik. “Terkait alasan bahan bakar habis, tidaklah menjadi alasan sebab, sebagai kapal yang diperuntukkan untuk pelayanan publik seharusnya sudah melakukan upaya antisipasi, apalagi kalau keberangkatannya sudah terjadwal.

“Kapal Rius Fast Tone kan bukan kapal pribadi yang hanya mengisi bahan bakar ketika berangkat saja,” ujarnya.

Pihak pengelola, Ananias Famaugu alias Jeno saat dikonfirmasi terkait ini melalui sambungan seluler, Senin (11/7/2022) mengatakan, alasan kapal tersebut tidak berangkat karena bahan bakar habis, dan pihaknya juga merasa lebih kecewa dan rugi.

“Gak ada minyak, bukan kita tidak berangkat kan,” kata dia. Terkait kekecewaan masyarakat atas tertundanya kapal berangkat, menurutnya, permasalahan tersebut bukan berasal dari pihaknya melainkan masalah bahan bakar.

“Bagaimana kita bilang, ini kan masalahnya bukan dari kita, ini masalah dari bahan bakarnya. Bagaimana dia berangkat tidak ada bahan bakar, sabarlah kita. Kita juga merasa kecewa kalau gak berangkat begini, nanti rugi, karena ABK gak tahu itu, yang dia tahu harinya, tripnya dan makannya,” ujarnya. (Julius)