Nias Selatan, LiniPost – Terkait melambungnya harga beras di Kabupaten Nias Selatan (Nisel), Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) terus melakukan monitoring di lapangan.
Hal ini disampaikan Kadis Perindag F. Marthin Ley kepada awak media di Ruang Kerjanya, Arah Lagundri Km. 07 Teluk Dalam, Kamis (21/9/2023).
“Ya, kita terus memantau di lapangan, supaya jangan ada yang mengambil kesempatan di situasi ini, seperti menimbun beras,” tutur Ley.
Harga beras naik, kata dia, bukan hanya di Kabupaten Nias Selatan saja, tapi sudah nasional, bahkan sesuai informasi dari Provinsi ada 2 Kabupaten di Kepulauan Nias yang naik lebih tinggi dari Nias Selatan.
Terkait masalah naiknya harga beras di Nisel, pihaknya hanya sebatas memonitoring dan sekaligus menegur pedagang beras supaya jangan ada perbedaan harga yang signifikan.
Untuk mengatasi persoalan ini, Pemerintah Daerah melalui Disperindag sedang merencanakan operasi pasar, “Tentu harus ada dulu regulasi yang mengaturnya,” tutupnya.
Terpisah, salah seorang ibu rumah tangga yang enggan disebut namanya kepada LiniPost.com, Kamis (21/9/2023) menuturkan, harga beras jenis 888 ukuran 15 Kg saat dia beli sebesar Rp.215.000,-. “Kalau satu dumba (takaran beras dalam bahasa Nias) merk 888 harganya sebesar 34 ribu rupiah, itu di grosir,” katanya.
Ia berharap agar pemerintah baik daerah dan pusat secepatnya menstabilkan harga beras. (RisGow)