Wabup Nias Selatan: Program Jagung Sangat Mendukung Perekonomian Masyarakat

Daerah, HEADLINE378 Dilihat

Nias Selatan, LiniPost – Wakil Bupati Nias Selatan, Firman Giawa, didampingi Kadis Pertanian, Norododo Sarumaha, menggelar panen jagung kelompok Tani Fa’omasi di Desa Hilinamoniha Kecamatan Toma, Selasa (8/6/2021).

Wabup mengatakan, perkebunan jagung sangatlah mendukung perekonomian masyarakat dan dapat menjaga ketahanan pangan.

“Hari ini kita melakukan panen jagung di Desa Hilinamoniha. Jadi, ada sekitar 10 hektar jagung yang ada disini. Berdasarkan pengakuan ketua kelompok taninya, dalam satu hektar itu, dapat menghasilkan 6 ton,” kata Firman.

Ia menuturkan, program tersebut akan terus dilakukan ke depan, karena program jagung sangat memuaskan masyarakat dalam peningkatan ekonomi.

“Ini akan terus kita lanjutkan ke depan, karena hal itu masuk dalam bagian visi misi kita. Apalagi, Pak Bupati Hilarius Duha, dimana 5 tahun lalu telah menanamkan hal ini di hati masyarakat penanam jagung,” pungkasnya.

Ia berharap, masyarakat Nias Selatan terus melakukan penanaman jagung untuk ketahanan pangan.

Ketua kelompok Tani Fa’omasi Desa Hilinamoniha, Yulianus Loi, menuturkan, dalam satu hektar, jagung yang dihasilkan mencapai 5-6 ton.

“Dalam satu hektar, biaya yang kami keluarkan itu sekitar Rp 7,5 juta, dan hasil panennya bisa mencapai 5 hingga 6 ton per hektar. Kalau kondisi saat ini, harga jual Rp 5.700 per kilogram,” bebernya.

Dia mengungkapkan bahwa selama melakukan penanaman, Pemkab Nias Selatan melalui Dinas Pertanian telah membantu kelompoknya termasuk dalam penyediaan bibit, biaya pembukaan lahan, pupuk dan lainnya.

Beberapa kendala dalam menjalankan penanaman jagung itu juga, diantaranya gangguan hama serta cuaca buruk, sehingga dapat mengurangi hasil panen.

Ia berharap, Pemerintah Nias Selatan terus mendorong para petani jagung lainnya serta dapat membantu mereka dalam penyediaan alat pengering dan alat lainnya, sehingga memudahkan mereka pada saat panen jagung.

Sementara, Kadis Pertanian Norododo Sarumaha, mengatakan, jenis bibit jagung yang digunakan merupakan varian Pioner 32.

Pihaknya juga terus berjuang dan tetap melanjutkan penanaman jagung dalam menjaga kestabilan ketahanan pangan di Nias Selatan.

“Setiap ada program, kita selalu fasilitas terutama dalam penyediaan pupuk, obat-obatan, bahkan pada tahun 2019 dan tahun 2020, kita fasilitas juga alat, mungkin daerah ini (Toma) belum. Tugas kami adalah bagaimana kelompok tani yang telah kita bina ini tetap berjuang dan melakukan kegiatan semacam ini,” ucap Norododo.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, setiap tahun ada peningkatan hasil produksi petani jagung. Sebelumnya, sambung dia, dalam satu hektar dapat menghasilkan 1,5 ton, berikutnya mencapai 2 ton lebih hingga mencapai 6 ton.

Menurutnya, bila hal ini terus dilakoni oleh masyarakat, maka dapat meningkatkan perekonomian mereka.(Red)