Mahasiswa di Yogya Ikut Bimbingan Remaja Usia Nikah dari Kemenag

HEADLINE, Nasional190 Dilihat

Sleman, LiniPost –– Kementerian Agama (Kemenag) menggelar bimbingan perkawinan bagi mahasiswa di Yogyakarta. Kegiatan bertajuk Bimbingan Remaja Usia Nikah (BRUN) yang digelar di Agrotropica Learning Center (AGLC), Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada ini berlangsung pada Rabu (31/7/2024).

Seminar yang juga menjadi bagian Indonesia Marketing Festival (IMF) 2024 yang digagas oleh Markplus ini menghadirkan sejumlah narasumber, diantaranya ekspertis Bina KUA dan Keluarga Sakinah Kemenag Alissa Wahid dan Instruktur Bina Keluarga Sakinah Nurmey Nurulchaq. Turut hadir, Kepala Biro Humas Data dan Informasi (HDI) Kemenag Akhmad Fauzin, jajaran pejabat Kanwil Kemenag DIY, Wakil Dekan Fakultas Pertanian UGM Siti Ari Budianti, serta jajaran Markplus Indonesia.

Baca Juga: Firdaus Kembali Terpilih Secara Aklamasi sebagai Ketum SMSI Pusat 

Kepala Biro HDI Akhmad Fauzin mengungkapkan, peningkatan kualitas keluarga menjadi salah satu target Kementerian Agama untuk berkontribusi  mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) andal Indonesia. “Penyiapan keluarga itu dimulai dari individu-individu yang akan membentuk keluarga, karenanya kita menyasar para mahasiswa dalam BRUN ini,” tutur Akhmad Fauzin di Yogyakarta, Rabu (31/7/2024).

“Mengapa ini masuk dalam rangkaian Indonesia Marketing Festival 2024, karena kita juga ingin mengingatkan, kestabilan keluarga akan memiliki dampak besar bagi stabilitas negara, termasuk perekonomian di dalamnya,” sambung Fauzin.

Sementara itu, Instruktur Bina Keluarga Sakinah Nurmey Nurulchaq menyampaikan, mempersiapkan pernikahan sangat berkaitan dengan maturity atau kematangan diri. Hal ini yang harus dimiliki oleh tiap individu yang akan memasuki jenjang pernikahan.

Baca Juga: Kuatir Pasokan Listrik Berkurang, Elemen Masyarakat Kepulauan Nias Minta PLN Pusat Batalkan Pemindahan PLTG 25 MW dari Idanoi ke Sulawesi

“Maturity ini berdampak terhadap dua hal, yang pertama yaitu kemampuan kita dan keberanian kita untuk memperjuangkan hak kita. Yang Kedua adalah kemampuan untuk memahami dan mempertimbangkan kebutuhan orang di depan kita atau pasangan kita,” ujar Nurmey, Rabu (31/07/2024).

“Dengan itu diharapkan kedua pasangan ini bisa menemukan titik temu. Bukan titik tengah, tapi titik temu,” sambungnya.

Dikatakannya, perkawinan yang bahagia dimulai dari mengetahui apakah diri sendiri siap untuk menjadi pasangan yang tepat atau tidak, bukan dengan semata-mata hanya mencari pasangan yang tepat.

“Komunikasi juga merupakan hal yang penting dalam pernikahan untuk mengelola dan menyelesaikan konflik-konflik,” katanya.

Baca Juga: Mensos Risma Berkomitmen Tinggi Tangani Masalah Sosial

Kemampuan pasangan dalam mengelola konflik rumah tangga selanjutnya berdampak pada keberadaan keluarga yang sehat dan stabil. Ini menjadi modal penting untuk membentuk masyarakat Indonesia secara umum. “Bila ingin Indonesia maju, maka kita harus perhatikan kualitas keluarganya. Ini kita persiapkan sejak sebelum menikah. Seperti adik-adik mahasiswa saat ini,” tukas Nurmey.

Kegiatan IMF 2024 akan berlangsung di tujuh kota, yaitu Yogyakarta (31 Juli-1 Agustus 2024), Pekanbaru (5-6 Agustus 2024), Palembang (7-8 Agustus 2024), Manado (12-13 Agustus 2024), Bali (14-15 Agustus 2024), Bandung (19-20 Agustus 2024), dan Surabaya (21-22 Agustus 2024). Rangkaian IMF 2024 juga dimeriahkan stand pameran capaian kinerja dan konsultasi layanan Kemenag. Ada juga pameran foto Sukses Haji 2024.