Bali, 13 Agustus 2024 – Tokocrypto, pedagang aset kripto no. 1 di Indonesia, dengan bangga mengumumkan partisipasinya sebagai salah satu sponsor utama Coinfest Asia 2024. Dalam semangat kolaborasi dan edukasi, Tokocrypto mengadakan side event bertajuk “Tokocrypto x Binance Beach House: Unleashing the Future of Web3 and Crypto: Harnessing Collaborative Forces for Growth.” Acara ini akan berlangsung pada tanggal 23 Agustus 2024 di Tabanan, Bali, sebagai bagian dari edisi ketiga Coinfest Asia.
Coinfest Asia, yang akan digelar pada tanggal 22-23 Agustus 2024, kembali hadir dengan fokus untuk mempercepat adopsi dan inovasi Web3 di kawasan Asia. Dengan tema “Where Innovation Meets Adoption”, acara ini diharapkan mampu menarik lebih dari 6.000 peserta dari seluruh dunia, termasuk lebih dari 150 tokoh terkemuka dalam ekosistem Web3.
Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto, Wan Iqbal, menyatakan bahwa Tokocrypto bangga menjadi salah satu sponsor Coinfest Asia 2024. “Kami mendukung penuh inisiatif ini karena Coinfest Asia tidak hanya sekadar event, tetapi juga sebuah gerakan yang mendorong pertumbuhan dan adopsi Web3 di kawasan Asia. Dengan semangat kolaborasi dan edukasi, Tokocrypto berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata bagi masa depan industri ini.”
Dalam semangat tersebut, Tokocrypto menggelar Official (IN)Side event yang bertajuk “Tokocrypto x Binance Beach House: Unleashing the Future of Web3 and Crypto: Harnessing Collaborative Forces for Growth“. Acara ini bertujuan untuk menggali potensi pertumbuhan Web3 dan kripto melalui kolaborasi berbagai pihak di industri.
Kolaborasi Bangun Ekosistem Web3
Iqbal menjelaskan, tema yang dipilih secara cermat untuk menggambarkan komitmen Tokocrypto dalam membangun ekosistem Web3 yang inklusif dan berkelanjutan. Menurutnya, “Tema ini mencerminkan keyakinan kami bahwa masa depan Web3 akan tercapai melalui kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak. Dengan menggabungkan kekuatan teknologi blockchain, semangat inovasi, dan dukungan komunitas, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua.”
Side event Tokocrypto x Binance Beach House akan menjadi wadah bagi para pelaku industri, pengembang, investor, dan penggemar kripto untuk bertukar pikiran, membangun jaringan, dan mendapatkan wawasan terbaru tentang perkembangan terkini di dunia Web3. Peserta akan memiliki kesempatan untuk bergabung dengan komunitas Tokocrypto dan berinteraksi dengan berbagai profesional di industri blockchain dan kripto global dan Indonesia.
Beberapa tokoh ternama yang akan hadir dalam acara ini antara lain: Vishal Sacheendran, (Head of Regional Binance); Yudhono Rawis (CEO Tokocrypto); Wan Iqbal (CMO Tokocrypto); Tirta Karma Senjaya (Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti); Otoritas Jasa Keuangan (OJK); Walter Lee (Business Development & Web3 Gaming lead BNB Chain Innovation); Altona Widjaja (Head of Digital Payment and Solutions OCBC Indonesia); Stephen McAllister (Binance Academy Lead); Onny Widjanarko (Commissioner BTPN – SMBC Group); Chung Ying Lai (co-CEO D3 Labs); Javier Tan (Co Founder and CEO Creo Engine); John Patrick Mullin (CEO & Co-Founder Mantra); Natasha A. Hartoro (Co-Founder/COO Durianpay); Frank Alexander Hutapea (Business & Tech Law Critics) dan Yanuar (Lead dev FactorDAO).
Kehadiran para tokoh ternama ini tidak hanya akan memperkaya diskusi seputar masa depan Web3 dan kripto, tetapi juga membuka peluang kolaborasi yang dapat mendorong inovasi baru di industri ini. Dukungan dari berbagai pihak, seperti Creo Engine, Mantra, System 9, Durianpay, BNB Chain, dan Binance Academy, semakin mempertegas pentingnya sinergi dalam memperkuat ekosistem Web3 di Asia.
Prospek Web3 dan Kripto
Dengan semangat kolaborasi dan visi yang jauh ke depan, Tokocrypto berharap side event ini akan menjadi batu loncatan untuk mempercepat adopsi teknologi Web3 dan kripto di Indonesia dan kawasan Asia. Salah satu tujuan utama acara ini adalah untuk bergerak menuju adopsi Web3 yang meluas dengan mendorong kolaborasi, dimulai dengan Indonesia, yang memperoleh lebih dari 400 ribu pengguna kripto baru setiap bulan.
Negara-negara Asia seperti India, Vietnam, Filipina, Indonesia menjadi negara dengan peringkat 10 besar dalam adopsi aset kripto. Berdasarkan laporan Chainalysis, pertumbuhan adopsi kripto di Asia tercermin dari peningkatan volume transaksi, daya beli, dan jumlah populasi. Di sisi lain, walau tidak termasuk ke dalam 20 besar, Indonesia patut dipertimbangkan sebagai negara yang ramah kripto. Menurut Kominfo ada 1.629 perusahaan atau startup yang telah terdaftar di sistem Online Single Submission (OSS) dalam kategori “Aktivitas Pengembangan Teknologi Blockchain.
“Seperti gelombang di pantai Bali yang terus bergerak, semoga inisiatif ini mampu membawa perubahan positif dan berkelanjutan bagi industri kripto dan teknologi di masa mendatang. Mari bersama-sama menyongsong masa depan yang lebih terang dan penuh inovasi,” tutup Iqbal.