Nias Selatan, LiniPost – Babinsa Koramil 12/Telukdalam menggelar sosialisasi Salam Pancasila kepada siswa-siswi SMK Swasta Nusantara Terpadu, Jalan Sudirman, Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, Kamis, (24/2/2022).
Tak hanya kepada siswa-siswi Nusantara Terpadu, namun sosialisasi juga dilakukan kepada siswa-siswi sekolah lain, termasuk kepada warga Nisel di wilayah teritorial Koramil Telukdalam.
Danramil 12/Telukdalam, Mayor Inf Hatianus Zega, kepada LiniPost.com menuturkan, hari ini Babinsa turun ke wilayah untuk memperkenalkan kepada para siswa-siswi dan juga warga binaan tentang Salam Pancasila.
“Sejarahnya salam ini mulai dari pasca Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, setiap kali orang ketemu pasti akan mengucapkan “Salam Merdeka”. Saat itu, eforia kemerdekaan benar-benar masuk dalam setiap jiwa rakyat Indonesia, bahkan salam merdeka dikukuhkan melalui maklumat pemerintah pada 31 agustus 1945,” terang Danramil.
“Pekik merdeka menurut Presiden Indonesia Pertama Bapak Alm. Ir. Soekarno adalah pekik mengikat, itulah harapannya agar jangan kita lupa pekik merdeka bila berjumpa satu sama lain dengan mengangkat tangan kanan setinggi telinga, menghadap tangan ke muka, yang artinya bahwa negara kita telah merdeka, suara mengguntur mengucapkan suara nasional Merdeka,” tutur dia menambahkan.
Ia menyebut, salam merdeka ditambah dengan pengibaran bendera merah putih di seluruh Indonesia diterapkan serentak mulai 1 September 1945.
“Kini negara kita telah merdeka, pembangunan pesat di seluruh Indonesia. Jika dahulu keinginan merdeka begitu membara di dada setiap rakyat indonesia, kini tantangan baru telah lahir seiring kemajuan zaman,” pungkasnya..
“Tantangan untuk tetap bersatu mempertahankan keutuhan NKRI, adalah salam baru dari Presiden RI ke 5, Ibu Megawati Soekarno Putri yang mempopulerkan “Salam Pancasila” dan bertujuan untuk mengingatkan kita betapa pentingnya persatuan dan kesatuan dalam menjaga kemerdekaan yang susah payah diraih para pendiri Bangsa. Ibu megawati Soekarno Putri mengangkat tangannya tidak nempel di dahi dan berjarak sejengkal dari dahi bagian kanan gerakannya pun sedikit menghentak sambil berseru “Salam Pancasila”, gerakan yang hampir sama seperti gerakan merdeka dahulu,” ungkapnya.
Menurutnya, dalam konteks kehidupan bernegara, salam Merdeka dan salam Pancasila tidak mempertanyakan apa agamamu, apa sukumu dari mana asalmu dan status sosial, akan tetapi diikat dalam satu kesamaan, yakni sebagai rakyat Indonesia.
“Dalam konteks kekinian, salam Merdeka yang dilanjutkan salam Pancasila memiliki arti sebagai salam pengikat yang mempersatukan bangsa Indonesia, dimana kita diingatkan untuk tidak dijajah lagi,” pungkas Danramil.
Para guru dan siswa-siswi SMK Swasta Nusantara Terpadu mengucapkan terima kasih atas kunjungan Babinsa dalam rangka sosialisai itu.
“Semoga salam Pancasila ini dapat bermakna dan berguna sebagai pemersatu bangsa dari Sabang sampai Merauke,” pinta mereka. (Red)