Kepulauan Tanimbar, LiniPost -Kabupaten Kepulauan Tanimbar merupakan salah satu wilayah terluar Indonesia dan berbatasan laut dengan Australia. Kabupaten ini berjarak 315 mil laut dari Ambon, Ibukota Provinsi Maluku dan memerlukan waktu tempuh 2 hari menggunakan kapal laut, atau 1 jam 40 menit menggunakan pesawat baling-baling. Jarak ini lebih jauh daripada jarak dari Kabupaten Kepulauan Tanimbar ke Darwin, Ibukota negara bagian Australia Utara, yang hanya berjarak 300 mil laut.
Sebagian besar wilayahnya yaitu 80,94 persen atau 52.995 km persegi merupakan perairan, sedangkan wilayah daratan hanya seluas 19,06% atau 10.102 km persegi. Ironisnya, dengan luas wilayah perairan yang besar tersebut, terdapat permasalahan krisis air bersih yang terjadi di sana, tak terkecuali krisis air yang terjadi di Desa Lermatang.
Desa Lermatang, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, adalah satu dari sekian banyak desa yang menyimpan kearifan lokal menarik terkait kejadian krisis air yang ada di sana. Desa yang berpenduduk 1.645 jiwa ini, hampir 90 persen penduduknya mengandalkan sumber air dari “sumur tua” yang bernama “Wetutune Wempas Dalam”.
Sumur tua ini sudah ada sejak tahun 1800-an. Namun uniknya, konon oleh masyarakat setempat dianggap sebagai sumur magis supranatural, warga di sana percaya bahwa sumur tua tersebut memiliki kekuatan magis yang harus dihormati oleh mereka, sehingga sampai saat ini masih dijaga dan dimanfaatkan sebagai sumber air bersih.
Baca Juga: Dewan Kehormatan PWI Minta Ketum Tuntaskan Pelaksanaan Sanksi Kasus UKW BUMN
Sumur tua “Wetutune Wempas Dalam” berukuran sekitar 3 meter x 3 meter dengan kedalaman 15 meter. Memiliki air jernih dengan rasa segar yang berbeda dengan sumber air lainnya. “Air di sini lebih enak dibandingkan air lainnya, lebih segar,” kata Lince Rumihin (52), salah seorang warga di sana.
Namun ketika kemarau tiba di bulan Okober-Desember, sumur tersebut kering dan membuat warga kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih. “Kalau kemarau, kami antre ambil air dan harus menunggu 1 jam kalau air di sumur kering,” sambung Lince.
Baca Juga: Mantan Bendahara Dinas Pendidikan Nias Selatan Ditahan
Melihat hal tersebut, Menteri Sosial Tri Rismaharini menerjunkan tim untuk membangun instalasi pengolahan air bersih layak minum di dua lokasi yaitu di dekat sumur tua dan gereja tua di Desa Lermatang.
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian acara bakti sosial yang akan diselenggarakan oleh Kemensos di Kabupaten Kepulauan Tanimbar pada 26-27 Juni 2024.