Konstan Dachi: Hilarius Duha Pemimpin yang Benar Untuk Menyelamatkan Nisel

HEADLINE, Politik451 Dilihat

Nias Selatan, LiniPost – Ketua DPD Partai Berkarya Kabupaten Nias Selatan (Nisel), Konstan Dachi menyebut bahwa Hilarius Duha adalah pemimpin yang ada pada garis yang benar untuk menyelamatkan Nias Selatan.

“Saya sampaikan, kalau dulu saya ada disebelah, tapi karena kebutaan-kebutaan politik itu telah disembuhkan, maka saya ada pada garis yang benar, dan pada garis orang- orang yang yang baik untuk menyelamatkan Nisel ini,” kata Konstan pada sambutannya mewakili 9 Pimpinan Partai Politik pengusung pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Nisel, nomor urut 1, Hilarius Duha-Firman Giawa, (HD-Firman) pada saat pengukuhan Tim Pemenangan se Kecamatan Fanayama yang dipusatkan di Halaman Desa Bawomataluo, Minggu (22/11/2020).

Kata dia, kalau dulu pada Pilkada 2015, ia termasuk rival Hilarius Duha, maka saat ini dia melihat bahwa pemimpin yang tulus dan pemimpin yang punya kasih membangun Nisel ini, ditemukan pada pribadi Hilarius Duha.

Selain itu, kadang ia kaget dan lucu kalau seorang pemimpin mengatakan akan membiayai pendidikan masyarakatnya dari S1 sampai S3, sementara pemimpin itu bukan pemimpin akademis dan bukan juga pemimpin humanis.

Politisi Muda itu menambahkan, pemimpin akademis itu adalah, pemimpin yang sudah mendapatkan pendidikan ilmiah yaitu S1, S2, dan S3, dan itu ditemukan kepada Hilarius Duha.

“Kadang-kadang ada program yang menurutnya diluar akal, karena pada tanggal 27 November 2020 ini adalah pengesahan APBD Tahun Anggaran 2021. Artinya, bagaimana bisa calon sebelah merealisasikan programnya, sementara APBD Tahun Anggaran 2021 ditetapkan pada bulan November 2020 mendatang. Bukankah itu kebohongan,” tegasnya.

Ia juga menuturkan, seperti seorang penyair atau dermawan yang menyebut bahwa buta terburuk adalah buta politik, tapi kalau buta biasa tidak bisa disembuhkan. Namun, buta politik masih bisa disembuhkan, kalau tidak bisa disembuhkan, itu berarti penyakit bawaan.

“Jadi, buta politik adalah buta terburuk, karena tidak tahu bahwa ada pembangunan, tidak tahu kalau ada penyalahgunaan wewenang, dan dia juga tidak tau kalau ada orang yang sudah dipenjarakan. Itulah buta politik. Saya sampaikan dan saksikan sendiri di halaman Desa Bawomataluo ini sekarang bahwa tidak hitungan jari orang-orang yang bukan buta politik,” pungkasnya.

Ia menjelaskan, kehadirannya pada acara itu, yakni untuk menyaksikan bahwa lewat politik bisa mendapatkan kesejahteraan, dan pintu kesejahteraan adalah politik.

“Orang-orang yang ada pada acara ini adalah orang-orang yang baik, orang-orang yang benar dan orang-orang yang tepat, bukan orang-orang yang ingin merusak Nias Selatan. Hari ini kita berkumpul disini bukan untuk bergaya, tapi kita punya tujuan menyelamatkan Nisel,” tandasnya.

Dia menegaskan, 9 Partai Politik pengusung, adalah Partai rakyat, Partai kecamatan Fanayama, Partai Ori Maniaomalo, Partai Kabupaten Nisel dan Partai penyelamat Nisel bersama HD-Firman.

“Kami akan mundur semangat, jika pada hari H, masyarakat Fanayama tidak kompak, karena dengan kita bersatu, Nias Selatan maju. Namun, jika berdua, Nisel akan rusak. Jadi, mari kita ingatkan mereka, karena kita bukan hanya sekedar memilih Bupati dan Wakil Bupati, tetapi menyelamatkan Nisel dari tangan-tangan perusak,” tegasnya.

Ia mengatakan, Paslon HD-Firman tidak akan menang dan mampu, kalau hanya suara di Kecamatan Fanayama. “Hari ini juga saya sampaikan bahwa pelaksanaan pengukuhan Tim, terbaik di Kecamatan Fanayama ini. Namun, sangat disayangkan ketika pada hari H kita tidak bersatu. Oleh itu, mari kita bersatu seperti yel -yel kita, “Bekhonia Sakalito,” tandasnya. (Risgow)