Belitung, LiniPost – Komitmen dalam memberikan pelayanan publik yang prima, menjadi fokus konsentrasi jajaran Lapas Kelas IIB Tanjungpandan, Kanwil Kemenkumham Babel. Untuk menyerap aspirasi dan membangun keakraban bersama keluarga warga binaan, Lapas Kelas IIB Tanjungpandan menghadirkan Inovasi KAMPIT yang merupakan akronim dari Kamis Melampun di Ruang Tunggu.
Kalapas Kelas IIB Tanjungpandan Gowim Mahali, Jumat (19/07/2024) menjelaskan, Kampit menjadi salah satu dari 4 Inovasi Unggulan Pelayanan Publik di Lapas Kelas IIB Tanjungpandan. “Layanan Inovasi ini disediakan di Ruang Pendaftaran Kunjungan dan Informasi setiap hari Kamis awal bulan,” tuturnya.
Pihaknya menyajikan berbagai kudapan khas lokal tempo dulu seperti kue cucur, jungkong, keroket singkong ditemani kopi, teh dan cemilan lainnya. Selan itu, suasana ruang kunjungan juga diiringi lantunan instrument melayu dan lagu – lagu lokal dari Pulau Belitung.
Gowim menambahkan, hadirnya Inovasi ini diharapkan mampu menjadi jembatan informasi melalui keakraban antara masyarakat khususnya keluarga warga binaan bersama petugas Lapas.
“Sehingga tidak ada sekat birokrasi bagi keluarga warga binaan untuk menyampaikan aspirasi maupun keluhan dalam pelayanan maupun pembinaan di Lapas Tanjungpandan,” katanya, seraya menjabarkan suasana di Warung Kopi yang identic dengan pulau Belitung, semua berbaur tanpa kelas jabatan dengan suasana yang penuh keakraban sembari menikmati secangkir kopi.
“Tentunya kehangatan suasana warung kopi inilah yang kami hadirkan bagi pengunjung di Lapas Tanjungpandan, untuk membangun keakraban dan menyerap aspirasi langsung dalam menciptakan Lapas Tanjungpandan yang kondusif,” sambung dia.
Sementara itu, salah satu pengunjung Lapas Tanjungpandan Dedi Maroe mengapresiasi langkah inovatif dalam pelayanan public di Lapas Tanjungpandan.
Ia menambahkan, dirinya merupakan pendamping keluarga warga binaan yang merupakan disabilitas tuna rungu. Ia juga sangat terbantu dengan petugas Duta Layanan yang komunikatif dalam memberikan informasi kepadanya serta tidak ada pungli maupun hal hal negative yang diterimanya maupun keluarga yang menjadi warga binaan.
“Terimakasih Lapas Tanjungpandan, hal yang positif ini agar terus dipertahankan,” ujarnya.