Miris, Warga Sei Kamah Asahan tidak Pernah Dapat Bantuan Apapun

Daerah625 Dilihat

Asahan, LiniPost – Salah seorang warga Sei Kamah 2 Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan mendatangi Kantor Front Komunitas Indonesia Satu (FKI-1) Kabupaten Asahan di Jalan Melati Nomor 9 Komplek Perumahan Mutiara Indah Kisaran pada Rabu, (3/6/2020) sekitar jam 13.00 WIB.

Pasalnya, warga bernama Ahmad Zam-Zam umur 71 tahun penduduk Dusun V Sei Kamah 2 mengaku bahwa oknum Kepala Desanya diduga arogan terhadap warga yang miskin.

“Sakit  kali hati saya pak, ketika saya mempertanyakan bagaimana cara mendapat bantuan Covid-19 kepada pak Kades yang bernama Limin, beliau menjawab dengan arogan: “Tanya sama Presiden lah,” tutur Ahmad menirukan ucapan oknum Kades itu dihadapan Ketua FKI-1 Kabupaten Asahan, Tabah Nur Katas Pane saat mendatangi Kantor FKI-1 Asahan.

Terkait ulah oknum Kades tersebut, Ketua FKI-1 Asahan Tabah Nur Katas Pane sangat menyesalkan dan mengutuk keras ucapan seorang Kepala Desa kepada warganya seperti itu. “Apa dia (Kades) itu gak sadar, kalau dia itu menduduki jabatan Kepala Desa karena pilihan warganya,” tegas Tabah dengan nada bertanya

Menurut dia, bahasa yang disampaikan seorang Kepala Desa tersebut selain tidak meng-edukasi warga, juga akan berdampak kepada kinerjanya sebagai pimpinan desa selama ini. Setelah Zam-zam menandatangani pernyataan diatas materai tentang keterangannya itu di kantor FKI-1 Asahan, Ketua FKI-1 Asahan akan menindaklanjuti laporan warga dan akan mendampingi warga tersebut sampai hak-hak warga tersebut mendapatkan perhatian para pemangku kepentingan.

“Sebelum mengakhiri keterangannya, Ketua FKI-1 Asahan mencoba menghubungi lewat telepon seluler Kepala Desa Limin di nomor 08535831xxxx dan 08227645xxxx, namun kedua nomor tersebut tidak aktif.

Ia menegaskan kembali kepada awak LiniPost,  atas nama Dewan Pimpinan Kabupaten FKI-1 Asahan, meminta kepada Bupati Asahan untuk mengevaluasi kinerja Kepala Desa Sei Kamah 2 itu.  “Bila perlu mencopotnya sebagai Kepala Desa beserta Kepala Dusun V saudara Sofyan, karena tidak pro aktif ke lapangan untuk mendata warganya yang susah,” tandasnya. ( Tabah ).