Jakarta, LiniPost — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa Hari Raya Idul Adha merupakan momen istimewa yang mengingatkan pada pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS.
Muhadjir menyampaikan, Hari Raya Idul Adha merupakan teladan tentang ketaatan, keikhlasan, dan pengorbanan yang tinggi dalam menjalankan perintah Allah SWT.
Baca Juga: Menag: Indonesia Dapat 221 Ribu Kuota Haji 1446 H/2025 M
Hal tersebut disampaikannya saat memberikan ceramah pada kegiatan silaturahmi Hari Raya Idul Adha 1445H, di halaman depan Kantor Kemenko PMK, yang diikuti oleh seluruh pegawai Kemenko PMK, pada Rabu (19/6/2024).
“Semua yang telah terjadi pada apa yang dilakukan Nabi Ibrahim AS adalah bagian dari sejarah, terutama sejarah kenabian yang kemudian peristiwanya itu dipanggungkan kembali dijadikan suri tauladan untuk kita semua,” ujar Menko PMK.
Lebih lanjut, Muhadjir menyampaikan, terdapat dua hikmah yang bisa dipetik dari Idul Adha. Pertama, Idul Adha dan berkurban bagi setiap Muslim merupakan wujud _bertaqarrub_ kepada Allah, yang mengandung makna ruhaniah tentang ajaran kepasrahan diri, dan menjadikan setiap kaum beriman meneguhkan jiwa ketauhidan untuk selalu taat kepada Allah SWT.
“Sekaligus merawat setiap perilaku agar tetap lurus di jalan benar dan tidak terjerembab ke jurang kebathilan,” ujarnya.
Hikmah yang kedua sebagai bentuk ketundukan. Menko PMK menjelaskan, setiap muslim harus mampu menaklukkan egoisme diri yang merasa diri benar sendiri, diri yang serba hebat disertai sikap merendahkan, menzalimi. Ketercapaian hal ini, menurut Muhadjir harus dilandasi oleh jiwa tauhid dalam spirit Idul Adha dan kurban.
Baca Juga: KPU Nisut akan Melakukan Verifikasi Faktual Syarat Dukungan Bapaslon FOWUA
“Termasuk ego yang bernafsu menumpuk kekayaan untuk kepentingan diri atau segelintir orang, yang menyebabkan kesenjangan dan kesengsaraan sesama. Itu semua merupakan perilaku yang harus dihindari,” jelasnya.
Ia juga mengajak seluruh keluarga besar Kemenko mempererat tali silaturahmi. Dia menerangkan, silaturahmi bukan hanya sekedar bertemu dan berkumpul, tetapi juga tentang bagaimana saling mendukung, membantu, dan menguatkan dalam kebaikan.
Muhadjir pun mengutip Sabda Rasulullah SAW: _”Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahim.”_ (HR. Bukhari dan Muslim).
“Dengan silaturahmi, kita dapat memperkuat persaudaraan, menumbuhkan rasa kepedulian sosial, dan membangun lingkungan sosial yang harmonis dan saling mendukung dalam bekerja,” katanya.
Menko PMK mengajak seluruh keluarga besar Kemenko PMK untuk jadikan momen Idul Adha ini sebagai momentum untuk mempererat persaudaraan dan membangun kebersamaan yang lebih kuat.
Baca Juga: Puncak Haji, Jemaah Nafar Awal Hari Ini Tinggalkan Mina Sebelum Matahari Terbenam
“Saya mengucapkan selamat Idul Adha 1445 H. Mari terus berusaha untuk meneladani hikmah pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Selamat kembali bekerja setelah menikmati libur cuti bersama dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan dan rahmat-Nya kepada kita semua,” ujarnya.
Sebagai informasi, dalam kesempatan Idul Adha tahun ini, Masjid Nurussalam Kemenko PMK melakukan pemotongan hewan kurban sebanyak 6 ekor hewan qurban, yang terdiri dari 1 ekor sapi, dan 5 ekor kambing. Dalam kesempatan itu, Menko PMK juga menyerahkan secara simbolis daging kurban dan bantuan sembako untuk pengurus kantor Kemenko PMK mulai dari _Office Boy_ (OB), _Mechanical Engineer_ (ME), _Security_ , dan _Gardener_ .