Nias Selatan, LiniPost – Musim durian di Kabupaten Nias Selatan Sumatera Utara sudah tiba. Kota Telukdalam merupakan tempat dimana para penjual durian berjejeran untuk memasarkan dagangannya.
Seperti pada Rabu (03/06/2020) malam, puluhan penjual durian berjejer di pinggiran Jalan Diponegoro Teluk Dalam dimana para pembeli pun berbondong-bondong untuk melihat dan memilih buah yang mereka sukai.
Durian yang berjejer di sepanjang jalan Diponegoro itu dibandrol mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu per gandeng. Selain harganya yang murah dan ekonomis, pembeli pun dimanjakan dengan rasa duriannya yang manis dan enak. Tentu karena duriannya bukan karbitan, namun buah yang jatuh langsung dari pohonnya.
Salah satu penjual durian, Gaurifa, mengatakan durian yang dia jual berasal dari Desa Bawodobara Kecamatan Telukdalam dan buah durian itu matangnya murni dari pohonnya.
“Ini durian dari Desa Bawodobara, Kecamatan Teluk Dalam, rasanya enak dan manis karena bukan hasil karbitan, tapi matang langsung dari pohonnya,” ujar Gaurifa.
Disebutkannya, harga yang ada saat ini bisa saja turun ataupun naik, alasanya karena tahun ini pohon durian tidak merata berbuah seperti tahun-tahun sebelumnya.
Selain di Desa Bawodobara, ada juga beberapa wilayah lain yang merupakan lumbung buah durian di Nisel, diantaranya, desa Hilisataro Kecamatan Toma, Desa Hilifalago, Hilimondrege Raya dan Desa Hilinamoza’ua Kecamatan Onolalu.
Hendrik, salah satu pembeli durian menyebutkan, durian yang dijual di Telukdalam rasanya memang enak dan manis. Selain rasanya manis dan enak harganya juga murah dan ekonomis
“Yang penting harga dan rasanya sudah sepadan. Tidak merasa rugi kita dengan harga Rp 20 ribu per gandeng, karena rasa duriannya enak, mantaplah pokoknya,” ucap Hendrik.
Kata Hendrik, isi duriannya juga kuning keemasan dan ada juga yang warna kuning kecokelatan, dan tentu rasanya memuaskan. Bahkan ia mengajak warga lain untuk menikmati rasa enaknya durian itu. (Red)
