Tujuh Perempuan Jakut Masuk Tahap Seleksi 20 Besar IIAW 2020

Peristiwa374 Dilihat

 

Jakarta, LiniPost – Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Sigit Wijatmoko mengaku bangga dengan tujuh figur perempuan penggerak Jakarta Utara yang telah berkiprah dalam aksi hidup baik untuk masyarakat di bidang kesehatan, wirausaha, lingkungan dan pemberdayaan. Aksi hidup baik yang telah dijalaninya selama ini mendapatkan apresiasi dan berhasil masuk dalam tahapan seleksi 20 besar di ajang Ibu Ibukota Awards (IIAW) Tahun 2020.

Ketujuh perempuan tersebut adalah Elida Gusti, Maryamah, Fatimah, Rara Meyrani, Dharma Diani, Itsuwarti dan Thelda Pangandaheng. Bergerak tanpa pamrih, mengabdi untuk tugas kemasyarakatan serta mendorong kemajuan kota Jakarta. Figur perempuan penggerak yang bukan hanya mengurus keluarga tercinta namun juga berkontribusi nyata dalam meningkatkan derajat kesehatan, perekonomian, lingkungan hidup, pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.

“Buat saya pribadi ini adalah kebanggaan yang luar biasa. Walaupun ada pembatasan dan keterbatasan namun bisa memberikan kontribusi dan darma bakti nyata bagi lingkungan sekitar. Ibu-ibu ini biasa bekerja dalam diam dan Pemprov DKI Jakarta memberikan ruang yang tidak hanya pengakuan tapi juga penghormatan,” ungkap Sigit Wijatmoko di Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Selasa (6/10/2020).

Mencapai 20 besar dalam IIAW 2020 bukan perjalanan yang singkat dan sederhana tapi membutuhkan proses panjang. Tahapan seleksi masih terus berjalan hingga terpilih kandidat terbaik IIAW 2020 yang rencananya akan diumumkan pada tanggal 22 Desember mendatang yang bertepatan dengan peringatan Hari Ibu.

“Keteladanan dan kepeloporan yang dimiliki ibu-ibu akan menjadi bekal bagi kami untuk terus melakukan yang terbaik. Semangat yang menggerakan kami bahwa ibu-ibu adalah contoh nyata untuk bersikap. Terima kasih sudah berbuat sesuatu yang memberikan manfaat bagi banyak orang,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Administasi Jakarta Utara, Suni Sigit Wijatmoko menuturkan, banyak tokoh-tokoh yang tidak terlihat namun karyanya mewarnai ditengah lingkungan masyarakat. “IIAW sebagai bentuk apresiasi untuk mereka yang sudah berkontribusi nyata diberbagai bidang. Semoga bisa menjadi pembasuh lelah dan mampu memotivasi tokoh-tokoh lainnya untuk ikut bergerak melakukan sesuatu yang terbaik,” pungkasnya. (Hartono)