Disbudparpora Nisel Gelar Sosialisasi WBtB Guna Pengenalan dan Pelestarian Warisan Budaya

Daerah, HEADLINE447 Dilihat

Nias Selatan, LiniPost – Dalam upaya menginventarisasi, memperkenalkan dan mengenali beberapa warisan budaya leluhur, Dinas Kebudayaan Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga, Kabupaten Nias Selatan (Disbudparpora Nisel), menggelar Sosialisasi Warisan Budaya Tak Benda (WBtB) Indonesia, di Hotel Baga, Desa Lagundri, Kecamatan Luahagundre Maniamolo, Kabupaten Nias Selatan, Kamis (28/3/2024).

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Bupati Nias Selatan diwakili Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Fataloza Giawa. Dalam sambutannya, Giawa menekankan bahwa agenda ini merupakan langkah dalam meningkatkan kepedulian, kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap WBtB yang ada di Nisel.

Baca Juga: Menparekraf Dorong Dunia Usaha Manfaatkan KI Lokal dalam Strategi Branding dan Promosi

Ia mengatakan bahwa di zaman sekarang ini banyak masyarakat terutama pemuda/i, yang lupa akan warisan budaya leluhur.

“Ini juga bertujuan agar tidak ada pihak lain atau bahkan negara lain yang mengklaim bahwa warisan budaya tersebut adalah budaya mereka (pihak/negara lain-red),” kata Fataloza.

Baca Juga: Pemko Gunungsitoli Tutup Lubang Jalan Provinsi, Kepala UPT JJ Cuek kepada Wartawan

Menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya sendiri dan tidak mudah terpengaruh akan budaya asing, sambung dia, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tujuan kegiatan ini.

Sementara, Kadis Budparpora Nisel Anggreani Dachi, SP, M.Si, menjelaskan kalau WBtB merupakan kekayaan budaya bangsa yang sangat penting artinya bagi pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sehingga perlu dilestarikan dan dikelola secara tepat melalui upaya perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan.

“Untuk diketahui, kegiatan Sosialisasi WBtB ini yang pertama sekali digelar oleh Disbudparpora,” ungkap Anggreani.

Ia juga mengajak semua kalangan untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya yang ada.

Hadir saat itu, kalangan budayawan, tokoh sejarah, tokoh adat, kepala desa, perwakilan mahasiswa, masyarakat, Kepala Bidang Pengembangan Kebudayaan Provsu, Sylvia Rosita Armayanti Lubis, S.Sos., M.SP, Kabid Kebudayaan Beatrik Wau, Kabid Pengembangan Pariwisata Liberty Fau.