3 Jenis Masker Disarankan Kemenkes Untuk Dipakai

HEADLINE, Kesehatan711 Dilihat

Jakarta, LiniPost – Masker menjadi salah satu cara mencegah penularan Covid-19 yang efektif. Namun tidak sembarangan masker bisa dipakai, tapi harus diperhatikan tingkat kerapatan pori-pori dan waktu pemakaian masker. Untuk itu, masyarakat  dihimbau untuk memakai masker yang baik dan bahan yang benar.

“Ada 3 jenis masker yang direkomendasikan, yakni masker N95, masker bedah, dan masker kain,” terang Kementerian Kesehatan melalui Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Achmad Yurianto dalam keterangannya dikutip Senin (15/2/2021).

ads

”Saya sering mengatakan masker itu ada tiga, pertama masker N95, ini memang sudah standar yang tinggi karena dipakai petugas-petugas kesehatan yang langsung berhadapan dengan virus di laboratorium. Kemudian masker bedah yang biasa dipakai tenaga medis, dan ketiga masker kain,” jelasnya.

Ia menegaskan, masker kain yang banyak dipakai masyarakat tidak boleh sembarangan dengan kain tipis seperti masker scuba dan buff.

Menurutnya, penggunaan masker kain setidaknya dua lapis. Lapisan kain bagian dalam masker dapat menyerap cairan dari mulut kita. Gunakan masker kain selama maksimal 3 jam setelah itu ganti dengan masker yang bersih.

”Tidak ada masker buff atau masker scuba, karena begitu masker tersebut ditarik pori-porinya akan terbuka lebar. Masker tersebut tidak memenuhi syarat. Seperti yang kita tahu, Covid-19 menyebar secara cepat melalui percikan droplet baik saat bersin maupun batuk. Memakai masker adalah salah satu cara efektif untuk menahan droplet tersebut menyebar,” paparnya.

Ia menegaskan, tingkat risiko penularan Covid-19, akan semakin menurun apabila seseorang memakai masker.

Ia membaginya dalam 4 tingkatan, yaitu pertama, apabila seseorang yang membawa virus tidak menggunakan masker dan melakukan kontak dekat dengan orang rentan maka kemungkinan penularan mencapai 100 %.

Kedua, orang yang sakit pakai masker, sementara kelompok rentan tidak memakai masker maka potensi penularan mencapai 70%.

Ketiga, orang sakit pakai masker, sementara orang sehat tidak pakai masker maka tingkat penularannya hanya 5 persen.

Dan keempat, jika keduanya pakai masker, maka potensi penularan hanya 1,5%. (Hartono)