Amien Rais Minta Jokowi Mundur atau Ubah Kebijakan

Politik182 Dilihat

“Pak Jokowi tidak punya kompetensi menjadi Presiden Indonesia di pergantian abad dan milenium dewasa ini,” ujar Amien

Jakarta, LiniPost – “Saya melihat komunisme diberi angin yang sangat kencang dalam kepemimpinan Pak Jokowi. Jadi ini ada kaitannya juga dengan Lebensraum yang dilakukan oleh China, itu karena ada kaitan luar biasa.”

Demikian dikatakan Amien Rais dalam peluncuran bukunya yang berjudul “Risalah Kebangsaan, Pilihan Buat Pak Jokowi: Mundur atau Terus”. Buku setebal 94 halaman itu telah diluncurkan secara virtual pada Jumat (25/9/2020) malam kemarin.

ads

Buku setebal 94 halaman itu telah diluncurkan secara virtual pada Jumat (25/9/2020) malam. Dalam bukunya itu, Amien Rais mengingatkan kekejaman pemerintahan komunisme dengan membeberkan jumlah orang yang terbunuh oleh kaum komunis di berbagai negara.

Di Kamboja, 2.035.000 orang pada periode 1975-1979. Kemudian, 77.277.000 orang pada periode 1949-1987 di Republik Rakyat China (RRC). Lalu, 1.585.000 orang pada periode 1945-1948 di Polandia. Selanjutnya, 1.563.000 orang di Korea Utara pada periode 1948-1987, 1.670.000 orang di Vietnam pada periode 1945-1987, 1.072.000 orang di Yugoslavia pada periode 1944-1987 dan 61.911.000 orang di Uni Soviet pada periode 1917-1987.

Selain menyebut Jokowi memberi angin segar pada komunisme, Amien juga mencatat ada 13 masalah yang terjadi selama pemerintahan Jokowi.

“Saya mencatat ada 13 masalah yang memang tidak mengada-ada. Berdasarkan 13 prestasi negatif Pak Jokowi, kemunduran sistematik dan konsisten di 13 kehidupan bangsa seperti di atas, maka saya ajukan dua opsi pilihan buat Pak Jokowi. Pertama, turun (resign) secara sukarela karena ternyata Pak Jokowi tidak punya kompetensi menjadi Presiden Indonesia di pergantian abad dan milenium dewasa ini,” ujar Amien yang oleh sebagian netizen kerap diidentikkan dengan Sengkuni, salah satu tokoh pewayangan yang terkenal licik dan opurtunis.

“Atau opsi kedua, terus, tapi banting setir kebijakan nasional yang mengarah kepada pembangunan nasional di segala bidang yang benar-benar berasas Pancasila, UUD1945, melanjutkan tradisi dan perjuangan serta pengorbanan para founding mothers dan founding fathers kita,” sambungnya. (em)