BKSAP DPR Ingin Isu Kelapa Sawit Tidak Dijadikan Black Campaign

Nasional551 Dilihat

Jakarta, LiniPost – Ketua Group Kerjasama Bilateral Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Andreas Edy Susetyo mengharapkan agar polemik isu CPO Kelapa Sawit Indonesia yang dilarang masuk Uni Eropa karena alasan Lingkungan Hidup, Dapat di selesaikan dengan dialog dan tidak dijadikan Black Campaign dalam perdagangan Internasional.

“Saya ingin Uni Eropa duduk bersama dan kita jelaskan mengenai Kelapa Sawit Indonesia. Jangan menjadi bola liar di Uni Eropa dan justru merugikan Ekspor dan Petani Sawit Indonesia,” kata Andreas Susetyo di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta (26/06/2020).

Menurut Politisi PDI Perjuangan itu, permasalahan ini dapat diselesaikan dengan cara damai dan kepala dingin. Tentunya peran Parlemen dalam hal ini sangat diharapkan terutama Parlemen di Uni Eropa, mengingat salah satu fungsi dari Parlemen yaitu peran Diplomasi.

“Melalui Group Kerjasama Bilateral yang terdiri dari 102 Parlemen DPR RI berharap kerjasama antara Indonesia dan Uni Eropa semakin erat guna memastikan kepentingan kedua belah pihak di berbagai sektor termasuk pelarangan CPO Indonesia,” ujarnya.

Andreas mendorong agar Kementerian Perdagangan dapat mengajukan permohonan pembentukan panel terkait gugatan kebijakan Restriktif Uni Eropa terhadap Komoditas Sawit Indonesia dalam Eu Renewable Energy Directive atau Red II kepada WTO yang menyatakan pelarangan penggunaan Minyak Sawit untuk Biofuel.

“Mereka mengatakan bahwa sebenarnya nggak ada banned yang disebut pembatasan, pelarangan itu nggak ada, tapi mereka menyatakan concern terhadap masalah lingkungan hidup. Nah ini yang mungkin nanti duduk bersama untuk menjelaskan bahwa sebetulnya bagaimana kelapa sawit itu di kembangkan tanpa dampak yang besar bagi lingkungan. Bagaimanan kita mengembangkan sawit tetapi dengan lingkungan yang terjaga, ini juga yang pelu kita siapkan,” tutupnya. (Rohim)