Pelempar Kantor Kepala Desa Bawomataluo Dilaporkan ke Polres Nisel

Daerah276 Dilihat

Nias Selatan, LiniPost – Dua oknum Pemuda Desa Bawomataluo Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias Selatan diduga pelempar kantor Kepala Desa Bawomataluo, resmi dilaporkan ke Polres Nias Selatan dengan Nomor STTLP/79/VI/2020/SPKT*A*/SU/RES-NISEL tertanggal 25 Juni 2020 dan Nomor LP/89/VI/2020/SPKT*A*/SU/RES-NISEL tanggal yang sama.

“Ya, benar saya telah melaporkan kedua pemuda Desa Bawomataluo berinisial ‘RM’ dan ‘JBM’ ke Polres Nias Selatan pada hari Kamis 25 Juni 2020 yang lalu,” kata Kades Bawomataluo Teruna Wau kepada wartawan di Telukdalam, Rabu, (1/7/2020).

ads

Teruna menuturkan, kedua oknum pemuda itu diduga melempari kantor Kepala Desa dengan menggunakan batu sekitar pukul 8.00 WIB pagi, Kamis (25/6/2020).

“Peristiwa itu berawal saat saya dan aparat desa sedang memvalidasi data calon penerima BLT dari DD dan BST dari Kemensos RI pada hari Rabu, 24 Juli 2020  sekitar pukul 21.00 WIB malam hari. Lalu, saat itu terdengar suara pemuda yang sedang bernyanyi di depan Balai Desa dengan jarak kantor kurang lebih 50 meter, tapi nyanyian mereka sangat aneh karena berteriak kasar, dengan mengucapkan, “Kepala Desa Bawomataluo Ulang Tahun, Kepala Desa Bawomataluo Ulang Tahun, dan He Kepala Desa Bawomataluo he..!,” tukas Kades menirukan ucapan kedua pemuda itu.

Kemudian, saat itu salah seorang aparat desanya berinisial “TM” pergi membeli rokok di kedai dan menghampiri kedua pemuda tersebut sambil menegur dengan berkata, “Apa itu bro”, lalu mereka jawab ” minta maaf malam ini saja bang.

“Lalu, TM sampaikan ke mereka agar jangan berteriak dan bernyanyi seperti itu, kok yang diteriakin Kepala Desa, Ulang Tahun Kepala Desa Bawomataluo,” ungkap Kades mengutip perkataan TM.

Meskipun, sampai dua kali TM menegur  mereka (kedua pemuda) agar tidak meneruskan perkataan seperti itu, namun  tetap mereka ulangi lagi.

“Ketika saya tidak gubris nyanyian kotor itu, mereka mendekat ke depan rumah adat besar, dan kembali lagi mereka menyanyi dengan meneriakkan “Kepala Desa Bawomataluo, Ulang Tahun Kepala Desa Bawomataluo. Lalu, karena saya sudah orang tua, apalagi saya Kades, tetap saya kendalikan emosi, dan pada saat itu warga mulai berdatangan untuk melihat orang yang teriak itu. Mungkin karena mereka terganggu apabila sudah larut malam. Selanjutnya, spontan saya menghampiri mereka di tempat itu, dan saya bilang ke mereka “apa salah dan dosa saya sama kalian?, tapi jika mereka punya etika baik sebenarnya,  bisa saja mereka minta maaf,” paparnya.

Bahkan pada saat dia bertanya apa salahnya, malah RM kembali lagi mengeluarkan kata kotor dan makian,  sambil mendekatinya.

“Saat itu hampir kena mulutnya (RM) dimuka saya, lalu saya pulang lagi ke kantor, dan warga sudah ramai di lokasi. Kemudian, sekitar pukul 8.00 WIB pagi hari Kamis, (1/7/2020), kala itu ada tamu saya 2 orang untuk menanyakan kronologis kejadian malam itu. Lalu, baru mau bercerita, tiba-tiba ada teriakan – teriakan ancaman dengan berkata “Turun kau kepala desa Teruna Wau,” bebernya.

Waktu itu, kata dia, RM bersama adeknya sedang berdiri diatas batu depan kantor Kepala Desa. “Untuk melampiaskan emosinya, “RM” mengambil batu dan melempar Kantor Kepala Desa, dan batu tersebut mengenai papan merk Pemdes. Tidak puas dengan itu, RM dan JM melampiaskan lagi emosinya dengan menumbuk papan informasi desa beberapa kali,” pungkasnya.

Selanjutnya, siang kemaren, Selasa (30/6/2020), ia membaca berita salah satu media yang menyebutkan dirinya telah melakukan penganiayaan kepada mereka tanpa basa – basi.

“Apa logis, apa iya, saya lakukan pemukulan tanpa sebab, kan aneh. Jadi, saya kecewa terhadap pemberitaan seperti itu, sebab tanpa dikonfirmasi dan tanpa di kroscek ke saya. Tentu, mereka menyampaikan sepihak, walaupun bukan ke saya, kan ada saksi yang mengetahui saat itu, sebab warga pada saat itu sudah ramai,” ujarnya.

Salah seorang warga Desa Bawomataluo berinisial “TM” kepada LiniPost saat dikonfirmasi, Rabu, (1/7/2020) mengaku jika dirinya 2 kali menegur RM dan DN saat bernyanyi dengan meneriakkan kata-kata,  “Kepala Desa Bawomataluo dan Ulang Tahun Kepala Desa Bawomataluo”.

“Saya 2 kali menegur mereka dengan teriakan yang tidak bagus itu. Kalimat teriakan mereka itu yakni, “Kepala Desa Bawomataluo, Ulang Tahun Kepala Desa Bawomataluo,” ungkapnya.

Bahkan, mereka juga mendekatkan diri ke depan rumah adat besar dekat kantor Kepala Desa, dengan kembali meneriakan hal serupa.

Terpisah, salah seorang aparat desa berinisial “AL” kepada wartawan pada hari bersamaan, membenarkan kejadian pelemparan dan penumbukkan papan informasi desa Bawomatuluo.

“Pada saat itu, saya berada di lokasi dimana RM melempar Kantor Kepala Desa Bawomataluo itu, dan pada saat itu juga dia bersama dengan adeknya,” ucapnya kepada LiniPost. (Riswan Gowasa)